Langit langit kamar ku menjadi satu satu nya penghiburan ku saat ini. Aku berbaring dengan nyaman di ranjang. Merasa tidak ingin melakukan apa pun. Aku bahkan malas untuk keluar kamar.
Kejadian kemarin, saat aku memarahi vino habis habisan seperti nya telah menguras energi ku, mungkin karena aku memang belum terlalu pulih sepenuh nya sehingga energi ku cepat terkuras seperti ini. Aku berpaling dari langit langit kamar dan memiringkan tubuh ke samping, menatap lemari. Lalu aku mengalihkan tatapan dari lemari dan kembali menghadap langit langit, berulang ulang hanya seperti itu.
Samar samar, aku mendengar bunyi bell rumah ku berbunyi. Mulanya aku berpikir itu hanya halusinasi, tapi suara itu semakin jelas. Aku bangkit dari ranjang dan berjalan ke arah jendela yang menghadap ke gerbang depan rumah ku. Mata ku membesar ketika menyadari dokter bryan ssedang berdiri di luar rumah ku.