"Aku yang bertanggung jawab atas Maya." Tiba-tiba Alvaro sudah berdiri di belakang adiknya dengan membawa dua box makanan untuk mereka berdua.
Felicia sedikit terkejut dengan kedatangan kakaknya yang tiba-tiba. Apalagi tak ada tanda-tanda jika Alvaro memasuki ruangan itu.
"Kenapa bisa Kak Varo yang bertanggung jawab?" tanya Felicia dengan segala rasa penasaran di dalam hatinya.
"Awalnya ... orang yang membantu Mayabkah yang menguruskan administrasinya. Namun aku menyuruhnya untuk pulang dan mengambil alih tanggung jawab itu kepadaku. Bukankah akan jauh lebih baik jika aku yang mengurus Maya di rumah sakit ini?" tegas Alvaro pada dua gadis SMA yang tampak semakin bingung terhadap penjelasan dokter tampan itu.
Dengan sangat keras, Felicia mencoba untuk memahami perkataan kakaknya. Meskipun terdengar sangat membingungkan, ia berusaha untuk mengerti dan juga memahami hal itu.