"Kenapa, Fel?" Maya langsung saja menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap sahabat dekatnya. Dia tahu jika Felicia mulai kesal terhadap dirinya. Namun Maya tentunya sangat tahu diri, ia tak ingin mengganggu kedekatan pasangan yang sedang dimabuk asmara itu.
"Jika kamu benar-benar pergi dari sini sendirian, kupastikan persahabatan kita cukup sampai di sini!" ancam Felicia pada seseorang sahabat yang sudah seperti saudara bagi dirinya. Tak pernah sekalipun ia berpikir untuk membiarkan sahabatnya itu pulang sendirian.
Maya tampak menghela nafasnya beberapa kali. Ancaman dari Felicia telah berhasil membuatnya nyalinya menciut. Dia sendiri merasa sangat bingung juga ketakutan pada sosok gadis cantik yang berdiri di sebelah turun dari kelasnya itu.
"Pergilah ... jika kamu ingin pergi!" usir Felicia tegas pada sahabatnya sendiri. Dia terlalu besar sehingga tak mampu mengendalikan kemarahannya. Bahkan kekasih dari James itu tampak sangat tak acuh kepada Maya.