Sudah beberapa kali Nadila melihat ponselnya. Tak ada panggilan atau bahkan pesan dari Rivan sejak tadi dia tiba-tiba dipanggil oleh bosnya.
Padahal sebelumnya dia sudah mengatakan bahwa hari ini dia libur dan bebas dari pekerjaan. Tapi di tengah-tengah makan siangnya dengan Raga dan Savira tadi, bosnya meneleponnya dan menyuruhnya untuk segera ke lapangan golf.
Nadila mendesah kesal, suara geludug dan kilat silih berganti sejak tadi.
"Udah malem, tapi kenapa gak pulang," gumam Nadila.
Selain takut kesepian, Nadila juga takut dengan hujan yang tiba-tiba turun dan petir yang menggelegar.
Ponsel Nadila sudah ia angkat, sedikit lagi ia dapat menekan tombol hijau dan menghubungi Rivan tapi diurungkannya.
Suara bel pintu membuatnya terkejut dan beranjak dari tempat duduknya dengan malas.
"Apa Rivan? Padahal kan dia tahu passcode apartemen ini," gumam Nadila sambil berjalan ke arah pintu.
Ketika dia membuka pintu, dia terkejut melihat Citra sudah basah kuyup karena hujan.