Di saat Rivan sedang sibuk memasak di dapur, yang bisa dilakukan Nadila hanyalah duduk manis di depan televisi sambil sibuk menggulirkan ponselnya.
Entah apa yang sedang ia cari sampai dia tampak khusuk dan tidak mendengar jika Rivan sudah memanggilnya beberapa kali.
"Nadila?!" panggil Rivan untuk sekian kalinya. Barulah Nadila menoleh dan menaikkan kedua alisnya.
"Apaan?" sahut Nadila malas.
"Kamu mau makan gak?"
Nadila mencium aroma enak yang berasal dari dapur. Sepertinya kemampuan Rivan tak perlu diragukan lagi.
Mungkin benar apa kata ibu Rivan dulu, jika dia tak akan kesusahan makan karena Rivan pandai memasak.
"Wah, kayaknya enak nih," decak Nadila. Dia menarik kursinya kemudian duduk.
Rivan meletakkan piring yang sudah berisi nasi.
"Kalo begini gak perlu pesen makanan dong ya?" Nadila membulatkan matanya ketika cumi saos tiram yang dibuatkan Rivan tadi sudah ada di piring.
"Kamu belajar masak dong." Rivan duduk, dia mengambil makanan untuk dirinya sendiri.