Usai makan Nadila berdiri di depan ranjangnya. Emm, ranjang Rivan dan miliknya maksudnya. Dia berkacak pinggang sambil memikirkan sesuatu hal di dalam kepalanya.
"Masa tidur berdua?" gumam Nadila.
Rivan yang sedang membuang sampah ke bawah baru saja masuk dan melihat Nadila di depan ranjang jadi penasaran.
"Kamu kenapa?" tanya Rivan sambil mendekati Nadila.
Nadila menoleh seolah minta pertimbangan.
"Kita tidur seranjang gitu?" Nadila menatap dengan wajah polosnya.
Rivan mengangguk, kemudian duduk di pinggiran ranjang.
"Iya, masa baru nikah udah pisah ranjang," jawab Rivan sambil tersenyum menggoda.
"Bukan begitu, jadi kan—kita kan nikah karena—ya kamu tau kan? Jadi gimana kalau—"
"Tenang aja, aku gak bakalan ngapa-ngapain kamu kalo kamu gak mau." Rivan melipat kedua tangannya di depan dada. Lalu berdiri dan keluar dari kamar lagi.
Nadila sontak membalikkan tubuhnya kemudian menatap Rivan jengkel.