Kinanti masih saja tersenyum sejak dia naik jemputan tadi lantaran dia masih terbayang kejadian tadi malam. Ketika Andre sedang membalut lukanya akibat kecerobohannya.
"Dia baik, jadi mana mungkin gak punya pacar," keluh Kinanti pelan. Dia menatap jalanan di sampingnya yang masih basah karena hujan, membuatnya teringat lagi dengan Andre.
Bagaimana lelaki itu bekerja ketika sedang turun hujan? Apakah dia menggunakan jas hujannya sebab Andre bekerja di luar?
Pikiran itu tiba-tiba menganggunya, dan dia mulai tersadar setelah beberapa saat kemudian.
"Kenapa aku mikirin dia terus sih?" gumam Kinanti.
Juwita yang duduk tepat di depannya menoleh terus tersenyum. "Kenapa? Kamu inget ya sama pacar kamu yang di rumah?" goda Juwita.
Sebenarnya ada sebuah kabar yang tak begitu baik yang harus Kinanti katakan pada Andre. Yaitu masalah tempat tinggal yang mereka tinggali saat ini.