บท 145: Tak Sengaja Bertemu

Entahlah. Tetapi sejak tadi malam Ana merasa ada yang aneh dengan anaknya, Raga. Sejak pulang dari rumah sakit dia langsung masuk ke dalam kamar dan memeluk Hiro dalam tidurnya.

Pun ketika pagi. Raga bangun pagi-pagi sekali hanya untuk menyiapkan air hangat untuk Hiro dan memandikannya. Usai memandikannya, Raga memberikannya sarapan kemudian pamit pada ibunya jika akan pergi keluar sebentar.

"Kalian mau pergi ke mana?" tanya Ana pada Raga.

"Jalan-jalan Bu. Kasihan anak ini sejak dia sampai di Indonesia belum pernah diajak jalan-jalan."

Ana tersenyum.

"Udah kayak papa muda aja kamu ini."

Raga tertawa kecil. Namun matanya tak bisa menyembunyikan kesedihannya saat ini.

"Kenapa? Apa ada yang salah sama Rasty? Dia baik-baik aja kan?"

"Raga berharap begitu, Bu."

Ana diam. Memandangi anaknya memakaikan sepatu untuk Hiro.

"Bu." Raga menatap Ana yang langsung menaikkan kedua alisnya.

"Kenapa?"

"Kalau misalnya, Hiro ikut sama kita ibu gak keberatan kan?"