บท 111: Bukan Terpaksa Menikah

Pagi sudah merambat naik menjadi siang. Rasty menggeliat manja dan melirik jam di ponselnya.

Hari Minggu, hari yang tepat untuk bermalasan. Dia melihat foto Raga dan dirinya di ponselnya ketika dulu pergi ke pantai sebelum Raga berangkat ke Jepang kemarin.

Mereka berdua tersenyum di tepi pantai dan menatap ke arah kamera.

Rasty tidak mengunggah foto tersebut karena permintaan dari Raga. Ia tak ingin ada yang berpikir macam-macam jika Rasty memposting foto tersebut ke sosial medianya.

"Terus kapan aku bisa posting?" tanya Rasty tak sabar saat itu.

"Sampai dia nikah, kalau kamu posting berarti aku langsung tahu kalau dia udah nikah," ucap Raga.

Keduanya berjalan di bibir pantai sambil merasakan angin semilir lembut membelai kulit tubuh mereka.

Rasty diam, ia tahu siapa dia yang dimaksud oleh Raga.

"Kamu masih suka sama dia ya?" tanya Rasty.

"Aku gak tau," jawab Raga.

"Di sana—nanti kamu bakalan punya pacar?"