bab 196
"hiks...hiks.." sayup-sayup isak tangis terdengar bunyi ranting-ranting yang di pijak memecahkan sunyi malam di sana.
Raina seakan kalut, ia tidak tahu apa yang harus ia perbuat ia tidak tahu tujuan mana yang harus ia tuju. malam semakin larut
air mata nya guyur membasahi pipi Raina pergi tidak sempat membawa apapun bahkan ponsel pun ia tidak membawa hingga ia bingung harus kemana dan menghubungi siapa lagi di tengah malam ini
Raina terduduk menjatuhkan tubuhnya di dinding jembatan meringkuk di sudut jalan mobil motor lalu lalang. Raina menutup wajah nya di balik ringkuhan nya tangisan isak semakin terdengar.
"nona Raina?" sapa suara gadis yang membuat Raina mendongak ke arah sumber suara. Raina terkesima melihat sosok wanita yang di hadapan nya adalah Gaury orang yang ia kenal di toko bungaa nya. Raina pun berdiri dan menepis-nepis sedikit bokong nya melepaskan butiran-butiran pasir yang mungkin saja menempel di sana.