"Loid, sebenarnya kau mau membawaku ke mana? Kau hanya memutari jalanan Seperti pria gila!" maki Ken.
"Ke mana pun asal bersamamu!"
"Jijik!" sahut Ken dengan mimik wajah menggelikan.
"Bagaimana kalau aku membawamu ke tempat yang sepi? Kuburan? Hutan? Pinggiran kota? Jembatan? Pilih saja," ujar Loid santai.
"Lebih baik kau pinggirkan mobilnya. Biar aku yang menyetir. Aku akan membawamu ke tempat yang tidak ada dalam jangkauan otakmu."
Ckittt...
Mobil sudah berhenti. Loid melepaskan tangannya dari stir bulat yang dia pegang.
"Sudah berhenti. Kau mau apa? Mau bercumbu denganku di mobil?" rayu Loid.
"Ke tempat yang jauh lebih berkelas. Sekarang, biarkan aku yang menyetir."
Loid keluar dari mobil, Ken berpindah tempat. Mereka bertukar. Kemudi diambil alih oleh Ken.
Brummmmmmm...
"Dasar gila!" teriak Loid.
Loid belum duduk, bahkan tubuhnya belum masuk sepenuhnya, pintu masih terbuka. Jalanan sepi sehingga Ken langsung menginjak pedal gas.