บท 181: SENTUHAN LEMBUT

"Bernapaslah," aku mengingatkan pria di depanku. Aku merasa seperti orang tolol karena betapa egoisnya aku. Aku khawatir tentang betapa canggungnya hal-hal ini bagiku setelah apa yang terjadi, tetapi aku hanya bisa mulai membayangkan apa yang sedang dialami Gio. Ketika aku berhubungan seks untuk pertama kalinya, atau bahkan dicium untuk pertama kalinya, aku setidaknya tahu bahwa aku gay. Dari semua yang dikatakan Gio, seksualitas barunya benar-benar tidak terduga. Aku tidak yakin berapa lama dia harus memproses ketertarikannya pada pria lain, tetapi dia telah berubah dari berciuman menjadi hubungan seksual yang intens dalam hitungan menit, jadi dia pasti merasa cemas tentang hal itu.

"Maaf," Gio menarik napas. Aku suka dia tidak berusaha menjauh dariku. Nyatanya, sepertinya dia telah menginjakku, membuatku lebih mudah untuk membelai wajahnya.