Suara Rain mulai terdengar pecah. Aku sedang dalam proses meraihnya ketika tangan Ronald menutupi bahunya. Kontak itu membuatku terbakar cemburu, meskipun sisi logis dari diriku tahu bahwa gerakan itu tidak berarti apa-apa selain menawarkan kenyamanan.
Tapi itu tidak menghentikanku untuk ingin merenggut tangan Ronald.
Astaga, apa yang salah denganku?
"Gua yakin dia tidak melakukannya Rain. Gua akan memeriksanya dan kita bisa mengambil darah lalu menjalankan beberapa tes, tapi kemungkinannya sangat kecil, oke?"
Aku bersumpah aku melihat Rain memejamkan mata dan mencondongkan tubuhnya ke arah ahli bedah tampan itu. Itu membuat kejengkelanku meningkat, jadi aku bangkit dan mulai mondar-mandir di belakang kursi Rain. Mata Ronald menatap mataku, tapi ekspresinya tidak terbaca.
Namun, untungnya dia melepaskan tangannya.
"Gua perlu memeriksanya Rain," kata Ronald, tapi matanya masih tertuju padaku. Sepertinya dia tahu banyak hal tentangku yang tidak ingin aku akui pada diriku sendiri.
hai teman-teman... apa kabar? terima kasih tetap setia sma Radit dan Rain... jangan lupa ya tambahkan ke koleksi dan jgn lupa review ny teeima kasih...