Sirzechs merasa sangat sedih ketika melihat Rias adik kesayangannya, menikah dengan orang yang tidak dicintainya, namun dia tidak menujukannya di wajahnya karena dia perlu menunjukan kebahagiaannya atas pertuanangan kelurganya di depan semua orang.
Dia hanya menghela nafas di dalam dan tidak bisa berbuat banyak tentang ini. Dia bisa saja dengan secara paksa memutus kontrak pertunangannya tapi dia tau bahwa itu akan menjadi pertikaian antar keluarga Phoenix dan Gremory nanti.
*BAAM!!*
*WOOOSHHH!!*
*BRAK!*
Dia terkejut ketika melihat seseorang yang tiba tiba mengambil Rias dengan cepat dan menabrak tembok dibelakangnya. Dia ingin menghentikannya tapi dia berhenti ketika melihat wajah Alex. Dia tahu siapa Alex karena dia diberitahu oleh Rias tentangnya. Dia awalnya ragu ketika Rias menceritakan bahwa dia adalah Raja Manusia. Tapi sepertinya dia percaya sekarang ketika melihatnya secara langsung, 'Aura itu...'
Sirzechs kemudian tersenyum dan berpikir bahwa dia bisa menemukan cara untuk menyelamatkan adiknya. Dia kemudian berjalan kearah mereka dan berbicara.
***
"A.... Alex!?" Rias terkejut ketika melihat Alex menyelamatkannya. Dia mengira bahwa Alex berada di Kyoto dan kenapa dia bisa di dunia bawah? Dia tidak bisa membantu tapi bertanya, "Kenapa kau disini!?"
"Ugh, nanti saja aku menjawabnya. Ada yang lebih penting dari ini sekarang," Kata Alex sambil menatap Riser yang marah dan kebingungan.
"Siapa kau!? Dan apa yang kau lakukan!?" Riser berteriak marah.
Sebelum Riser meledak ke Alex, Sirzechs berjalan kearah mereka dengan Grayfia mengikutinya dibelakangnya.
"Ini sesuatu yang sudah kupersiapkan sebelumnya." Kata Sirzechs.
Alex menoleh dan bisa melihat Sirzechs mengedipkan matanya seolah memberitahu rencananya dari matanya. Alex mengangguk dan dia biisa mengerti maksudnya.
"Kakak!?" Rias terkejut ketika melihat Kakaknya melibatkan dirinya kesini.
Riser berkeringat ketika melihat Maou ikut campur. "Sirzechs-sama, Anda tidak perlu terlibat dengan--"
Sebelum dia menyelesaikan katanya, Sirzechs sudah memotongnya duluan, "Raiser-kun. Aku menyaksikan Rating Game karena penasaran," Kata Sirzechs, dia kemudian melanjutkan, "Mungkin karena kau yang melawan adalah adikku, yang hanya tidak punya pengalaman, tapi juga kekurangan separuh jumlah pasukan dan kemampuan dibandingkan dirimu."
"Apakah Anda tidak menerima pertandingannya?" Kata Riser dengan melototinya.
"Tidak," Kata Sirzechs, "Jika aku boleh bicara, aku bisa saja menyuruh lembaga untuk menghilangkan Rating Game." Dia kemudian menatap Riser dan berkata, "Tapi kali ini adalah pengecualian. Aku ingin membuat gangguan secara formal. Pertunangan adikku yang manis... Aku benci melihatnya hancur karena sebuah sandiwara."
Sirzech kemudian menoleh kearah Alex, "Kau, Alex.. Kan?"
Alex mengangguk sebagai jawaban.
Sirzechs kemudian tersenyum, "Aku ingin melihat kekuatan seperti apa yang dimiliki oleh Raja Manusia yang baru."
Kata kata Sirzechs membuat semua orang kaget. Kenapa? Tentu saja Raja Manusia lagi. Mereka dulu pernah mendengar cerita tentang dia yang mengatakan kalau Raja Manusia itu sangat misterius dan kuat yang membuat orang takut akan keberadaannya.
Riser tidak tahu siapa itu Raja Manusia dan hanya menyeringai, "Aku mengerti, jadi intinya..."
"Benar," Kata Sirzechs, "Raja Manusia melawan Phoenix. Dua pewaris darah legendaris bertarung, bukankah itu menarik?"
Alex menyeringai didalam ketika mendengarnya. Tapi, disisi lain, Rias khawatir dengan Alex karena dia belum tahu kekuatan sebenarnya.
"Apakah kamu akan baik baik saja...?"
Alex bisa mendengar suara khawatir Rias yang ada dipelukannya dan hanya bisa memberi senyum meyakinkan, "Ya, percayalah kepada kouhai mu."
***
Alex sekarang sedang meregangkan tubuhnya dan di hadapannya ada Riser yang bersiap untuk bertarung dengannya. Dia saat ini berada di sebuah arena di dunia cermin tempat dimana Rating Game diadakan.
"Di mana armormu? Apakah kau sedang mengejekku?" Riser yang ada didepannya tiba tiba berkata.
Alex mengangkat alisnya dan memutuskan untuk mengejeknya, "Oh? Armor itu, kau belum pantas untuk membuatku menggunakannya."
"Apa katamu!? Kau hanya manusia, beraninya mengejekku!" Riser meledak marah.
"Aku bukan manusia biasa lho, jangan meremehkanku," Kata Alex dengan santai. Dia kemudian melepas jaket nya dan membuangnya kesamping, menyisakan kaos putihnya.
Riser ingin berceloteh lagi tapi dia terdiam ketika melihat Alex melepas bajunya. "Apa yang kau lakukan!?"
Alex menatap Riser dengan aneh ketika mendengar pertanyaannya, "Tentu saja aku melepaskannya agar tidak terbakar oleh apimu." Dia sangat menyayangi jaket merahnya, jadi dia menyimpannya dengan baik baik.
"Hah? Membakar bajumu? Biarkan aku membakar semua tubuhmu!" Riser mendengus sombong.
"3"
Tiba tiba mereka mendengar suara hitungan mundur dari atas.
"Mari kita berhenti berbicara, pertarungan kita akan dimulai," Kata Alex sambil meregangkan tubuhnya lagi.
"2"
Riser hanya mendengus padanya dan menyiapkan apinya.
"1"
"Mulai!"
Riser kemudian terbang menggunakan sayap api Phoenix nya, dan mengeluarkan apinya dari tangannya membakar tubuh Alex.
Alex tetap diam dan menerima apinya.
*Woshhhh!!*
Api berhembus membentuk tornado di sekitar Alex dan mulai membakarnya.
Riser menyeringai dan mengira dia sudah kalah.
***
Rias yang menonton pertarungan di luar aula pernikahan tidak bisa tidak khawatir ketika melihat Alex dibakar, "Alex!"
Akeno menepuk pundak Rias dan berkata, "Tenang saja Rias, kamu harus percaya kepadanya. Ingat yang dikatakan dia kan? Percaya pada Kouhaimu." Akeno berusaha menghibur Rias, padahal dirinya sendiri juga khawatir dengannya.
"Tapi..." Rias tetap khawatir.
"Tenang saja Buchou!" Issei yang ada di samping mereka tiba tiba berkata, "Aku bisa menjamin bahwa Aniki tidak akan kalah, karena aku tahu seberapa kuatnya dia!"
Rias mengangguk dengan kata Issei, tapi dia masih tetap khawatir dan memutuskan untuk melihat pertarungan dengan ekspresi cemas.
***
Alex yang berada di dalam api tidak merasakan apapun karena pertahanannya yang sangat tinggi. Dia kemudian melihat apinya mulai membakar kaosnya dan tidak terlalu memikirkanya, karena dia punya banyak cadangan kaos.
Dia membakar dirinya oleh api Riser bukan tanpa alasan. Dia sebenarnya ingin mencoba skill baru yang dia buat. Dia tidak yakin apakah itu disebut skill, karena ini sedikit berbeda dari biasanya. Dia kemudian mengkompres ototnya dengan kuat dan menghempaskannya dengan gelombang kejut.
*WOSHHH!!*
Api tornado yang mengelilingi Alex mulai terhempas menghilang setelah terkena hempasan otot Alex yang sangat kuat hingga membuat area disekitarnya berantakan.
"A - Angin apa ini..." Riser menyilangkan tangannya untuk menutupi wajahnya yang terkena hempasan angin.
Perlahan api yang mengelilingi Alex menghilang dan mengungkapkan tubuh atasannya yang telanjang dada karena kaosnya terbakar oleh api.
***
Para hadirin wanita yang melihat tubuh Alex tidak bisa membantu tapi memerah karena bisa melihat tubuh Alex yang seperti dipahat oleh dewa sendiri. Para wanita kemudian menoleh ke Rias dan menghela nafas, mereka merasa bahwa Rias sangat beruntung mendapatkan pemuda yang panas untuk menyelamatkannya.
"K - Keren..." Kata seorang gadis yang memiliki rambut pirang dengan ikat twintail gaya bor, matanya berwarna biru laut dalam, dan dia memiliki tubuh montok dengan dada besar yang tidak bisa ditutupi oleh gaun ketatnya.
(AN : (° ͜ʖ ͡°) )
Jika Alex melihatnya dia pasti langsung tahu dia bernama Ravel Phoenix. Adik dari Riser Phoenix. Ravel Phoenix memiliki fetish pahlawan, jadi dia kagum dan langsung jatuh cinta pada Alex ketika melihatnya menyelamatkan Rias.
***
Alex tersenyum di dalam ketika melihat skill yang dia buat berhasil. Dia sebenarnya meniru skill ini dari karakter All Might dari Anime Boku no Hero Academia. Di Anime, All Might memiliki Quirk One For All yang bisa dibagikan kepada semua orang yang dipilihnya.
Eh bukan, kenapa kita membahas One For All?
Intinya, All Might memiliki kekuatan fisik yang sangat kuat dengan bantuan Quirknya. All Might mengkompres otot besarnya dan menghempaskannya untuk membuat gelombang kejut yang sangat kuat.
Dan Alex meniru gaya kompresan All Might dengan otot padat yang dia latih bertahun tahun saat bertarung melawan monster.
Alex kemudian menatap Riser yang berada di atas dan menyeringai, "Masih mau meremehkan manusia sepertiku?"
Dia kemudian mengkompres telapak kakinya dan mengeluarkan gelombang kejut yang membuatnya melesat keatas kearah Riser dengan cepat.
*WOSHHHH!!*