Alex yang dari tadi melihat Issei di hina berkali kali oleh Raynare, dia tidak bisa menahan amarahnya lagi. Walaupun dia sudah melihat itu dari anime, dia masih tidak tahan ketika bagian keluarganya di rendahkan oleh orang lain.
"Hah..." Alex menghela nafas. Dia sekarang menyadarinya. Bahwa dunia yang dia tempati saat ini adalah bukan dunia Anime yang dia tonton lewat komputer dulu. Dunia sekarang yang dia tempati adalah dunia nyata. Jika orang mati di sini, berarti orang itu akan mati menghilang dari dunia.
Dia berdiri dan mengeluarkan sebuah pedang pajang berwarna hitam pekat dari inventarisnya.
*BZZZZ...*
Sayap listrik keluar dari punggungnya dan matanya berubah menjadi dingin.
Kiba yang ada di depan tiba tiba merasakan tekanan yang sangat kuat di belakangnya, walaupun itu tidak diarahkan kearahnya. Dia menoleh kebelakang dan melihat Alex yang membawa pedang hitam di tanganya, tiba tiba menghilang dan muncul kembali di depan Raynare.
"Sudahlah berhenti. Malaikat jatuh rendahan!" Alex berkata dengan dingin ke Raynare.
Raynare kaget dan dia mundur beberapa langkah, "S-Siapa Kau!" Dia membuat tombak cahaya lagi.
Alex tidak menjawab tapi menoleh ke Issei, " Issei, cepat bawa dan amankan Asia. Aku akan mengurus ini."
Issei mengangguk dia kemudian melompat dan berlari.
Raynare melihat Issei kabur tapi membiarkannya, karena dia harus mengurus Alex dulu.
"Kiba, jaga Issei." Alex berkata kepada kiba.
Kiba mengangguk dan berlari mengikuti Issei.
Alex menoleh kearah Raynare dan tersenyum, "Sekarang kau..."
***
Setelah mengurus Raynare, Alex melumpuhkanya dengan listrik kemudian dia menjambak rambutnya dan menyeretnya keluar dari ruang bawah tanah.
Ketika Alex Keluar, dia melihat Issei menangis sambil memeluk Asia yang terbaring di bangku, dan Kiba yang ada di belakang Issei tidak tau harus berbuat apa.
Alex berjalan menuju Issei dan menepuk pundaknya. "Apakah kau ingin membunuh Raynare sendiri?" Kata Alex sambil menunjukan Raynare.
Issei mengangguk, "Ya.." Dia kemudian berdiri dan melihat Raynare yang terbaring di tanah perlahan bangun.
Raynare bangun dan berubah wujudnya menjadi Yuuma , "Issei-kun." Dia menggunakan suara yuuma.
Issei membelalakkan matanya.
"Tolong aku." Raynare berkata dengan suara Yuuma. "Mungkin aku mengatakan hal-hal yang buruk di masa lalu, namun sebagai Malaikat Jatuh aku tidak punya pilihan selain melakukan yang kulakukan!" Dia berusaha membuat alasan.
"Yuuma-chan...." Issei gemetar.
"Lihat? Sebagai buktinya, aku tidak membuang ini!" Kata Raynare sambil menunjukan sebuah gelang yang ada di tanganya. "Kamu ingat, kan? Kamu membelikan ini untukku."
Issei sedikit terkejut, "Kenapa kau masih menyimpanya?"
"Aki tidak bisa berpisah dari ini." Kata Raynare.
Issei maju mendekat ke Raynare.
Raynare tersenyum dan mengeluarkan air mata di sudut matanya, "Karena....ini pemberiamu....."
Issei menatap Raynare dengan mata berkaca kaca.
Kiba yang melihat ini di belakang, "Ini Gawat." dia ingin membantu Issei tapi dia dihentikan oleh Alex.
"Tolong selamatkan aku! Issei-kun!" Raynare meminta tolong.
"Kau! Sampai sejauh ini?" Issei menatap Raynare. Dia menundukan kepalanya dan berbalik. "Aniki, Tolong lakukan."
Alex menghela nafas dan menggaruk kepalanya. Dia berjalan ke depan Raynare, dia kemudian mengeluarkan peluru listrik dari tangannya dan menebakanya ke tubuh Raynare.
*BZZTTTT*
*BAM!*
Listrik mengenai Raynare dan membuat tubuhnya meledak dan hanya mensyisakan bulu bulu hitam berterbangan.
Issei kemudian berjalan menuju Asia dan meneteskan air matanya. "Asia..."
Alex menghampiri Issei dan berkata, "Apakah kau ingin menghidupkan Asia?"
Issei terkejut, dia kemudian menundukan kepalanya, "Tolong Selamatkan Asia Aniki!!" Dia memohon.
Alex menggaruk rambutnya dan berkata, "Yahh... Itu bukan aku akan menghidupkanya sih.." Dia kemudian menoleh ke arah pintu greja, "Tapi Rias-senpai."
Issei juga menoleh keluar. Dia melihat Akeno dan Rias berjalan masuk ke arahnya.
"Terimakasih sudah membantu Issei dan Kiba lagi, Alex." Kata Rias berterimakasih.
Alex melambaikan tanganya sebagai jawaban, "Yah kamu tidak perlu berterima kasih. Lagipula Issei dan Kiba adalah temanku." Kata Alex sambil merangkul Kiba dan Issei.
"Aniki.../Alex-kun..." Issei dan Kiba tersentuh.
Akeno yang melihat ini tersenyum, "Ara Ara. Apakah ini Bromance?"
Alex melepaskan Issei dan Kiba, "Ehem!" Dia batuk untuk mengalihkan perhatian. "Rias-senpai bisakah kamu menghidupkan Asia menjadi bagian Budak budakkmu?" Alex berkata ke Rias.
Rias mengangguk. Dia menoleh ke Issei, "Apakah kau ingin aku menghidupkan Asia? Ise-kun." Rias bertanya.
Issei menundukan kepalanya, "Tolong, Buchou!" Issei memohon.
Rias tersenyum dan mengeluarkan sebuah Uskup, dia kemudian menaruhnya di dada Asia dan mengucapkan mantra.
"Aku, Rias Gremory. memerintahkan. Kepadamu, Asia Argento. Agar jiwamu sekali lagi turun ke bumi. Menjadi pelayan iblisku. Sebagai majikan barumu, aku memberikanmu kehidupan baru!"
Setelah itu lingkaran sihir yang ada di bawah Asia bersinar, dan Uskupnya perlahan masuk ke dalam dada Asia.
"Buchou.. Apa Asia.." Kata Issei.
"Ssst." Rias menyuruhnya diam.
Twilight Heal yang ada di dada Asia bersinar Hijau dan kemudian Asia perlahan membuka matanya. Dia bangkit dan bingung, "Ah?"
"Buchou.." Issei menoleh ke Rias.
"Aku menghidupkanya kembali karena aku menginkan kekuatanya untuk menyembuhkan pelayan pelayan iblisku." Rias menjelaskan. "Sisanya aku menyerahkan padamu. Karena kau adalah seniornya." Kata Rias.
"Issei-san Ano... Apa aku.." Sebelum Asia menyelesaikan kata katanya dia sudah dipeluk oleh Issei.
"Mari kita pulang, Asia." Kata Issei.
Semua orang yang melihat ini tersenyum. Alex disisi lain menguap, "Yawwnnn.... Bisakah kita pulang sekarang?" Alex bertanya.
Semua orang mengangguk. Kemudian Rias membuat lingkaran teleportasi dan kembali ke ruangan ORC.
Ketika mereka sampai di ruangan ORC, Alex meregangkan tubuhnya dan menoleh ke arah Kiba, "Kiba, mau pulang bareng?" Alex menawarkan.
Kiba mengangguk, "Iya."
Alex tidak mengajak Issei pulang bersama karena arah rumahnya berbeda.
Alex dan Kiba ingin keluar dari Klub tapi tiba tiba Asia memanggil mereka, "Ano.... Alex-san, Kiba-san..."
"Hmm? Ada apa Asia? Apakah kamu tidak pulang bersama Issei?" Alex dan Kiba menoleh kearah Asia.
"Aku akan pulang bersama Issei-san nanti..." Dia kemudian menundukan kepalanya, "Sebelumnya aku ingin berterimakasih karena Alex-san dan Kiba-San sudah membantu menyelamatkanku!"
Kiba tersenyum ramah dan berkata, "Tidak apa apa kok. Lagipula kita teman."
Alex mengangguk dan menepuk pundak Asia. "Dan juga Asia, sebagai Kakak Angkat Issei, aku menyetujui hubunganmu dengan Issei!" Alex memberinya kedipan mata.
"Awawawawawa...." Asia memerah ketika mendengar kata Alex. "Kalau begitu terimakasih," Dia menunundukan kepalanya lagi.
Kiba dan Alex terkekeh melihat kelakuannya.
***
Saat ini Alex dan Kiba sedang dalam perjalanan pulang.
"Alex-kun. Bisakah aku ikut latihan berpedang bersamamu?" Kiba bertannya
"Hmmm?" Alex mengangkat alisnya. "Boleh saja sih... Besok saat sepulang sekolah gimana?" Kata Alex.
Kiba mengangguk, "Terima kasih Alex-kun." Dia kemudian berjalan kearah yang berbeda, "Sampai jumpa besok Alex-kun!" Kiba melambaikan tanganya.
"Sampai jumpa juga." Alex tersenyum dan melambaikan tanganya juga.
Setelah itu Alex dan Kiba berjalan menuju rumah masing masing.
***
Alex membuka pintu rumahnya dan berkata, "Aku pulang koneko...."
"Selamat datang, Nii-San," Koneko menyambutnya, "Jadi, bagaimana? Apakah baik baik saja?" Koneko bertanya.
Alex duduk di sofa dan mengangkat Koneko ke pangkuanya. "Yah... Semuanya baik baik saja, Asia akhirnya di hidupkan kembali menjadi iblis oleh Rias-Senpai." Kata Alex sambil memeluknya.
Koneko mengangguk. Dia kemudian merasakan sesuatu yang keras menusuk pantatnya, dia menoleh kearah Alex dan berkata, "Mau melanjutkan yang tadi?"
Alex tersenyum dan kemudian dia membawa Koneko ke kamarnya.
Setelah itu kamar Alex penuh dengan suara erangan.