Negara Savior adalah satu negara dengan sistem pemerintahan berbentuk kerajaan yang dipimpin seorang Kaisar. Berdirinya negara Savior atas prakarsa tiga orang pemuda, Qin Serkan, Troy Savior Adalbjorg, dan Zhi Regan Lacey.
Qin Serkan sejatinya merupakan keturunan langsung kaisar yang pernah bertahta di masa kejayaan Dinasti Qin. Namun, saat itu beliau merupakan satu-satunya generasi yang tersisa.
Ketiganya telah memulai persahabatan sejak memulai pendidikan dasar militer di salah satu kekaisaran di dataran Asia. Persahabatan mereka semakin solid karena memiliki kesamaan visi dan prinsip. Mereka bertiga sangat keberatan dengan sistem hierarki kerajaan, berbagai kekauan dalam interaksi keluarga, terlebih sifat otoriter dan kesewenangan dari mereka yang berkuasa. Hal itu belum ditambah dengan berbagai drama perebutan kekuasaan serta manipulasi keadaan.
Serkan, Troy dan Regan berkelana, memulai berbagai petualangan berkeliling dunia. Mereka menemukan berbagai realita dalam pengembaraan yang dilalui. Mereka menempuh perjalanan berkuda, melewati lereng gunung hingga mengarungi samudera. Selama pengembaraan tersebut, di manapun itu, mereka selalu menemukan rakyat-rakyat sipil yang senantiasa menjadi korban tertindas dari para penguasa yang tiran, penguasa yang otoriter.
Suatu hari Troy dan kedua sahabatnya menemukan sebuah wilayah tak bertuan, sebuah wilayah yang merupakan bekas reruntuhan sebuah peradaban. Troy dan Serkan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan para hewan. Dengan berbekal kemampuan tersebut, mereka bertiga kembali membangun brkas reruntuhan tersebut. Kemampuan Troy dan Serkan membuat mereka hidup damai berdampingan dengan para hewan.
Di tahun-tahun pertama, mereka bergantung satu sama lain dan terus melakukan pembangunan. Regan mengirimkan surat pada keluarganya untuk mendatangkan beberapa peralatan tenun beserta tenaga ahlinya. Troy pun mendapatkan kiriman beberapa tenaga ahli senjata, kesehatan dan beberapa bidang krusial lainnya, bahkan keluarga Troy memutuskan untuk ikut bermigrasi ke tempat yang mereka bangun.
Ketiga sahabat tersebut selalu mendapatkan tambahan suntikan semangat dengan datangnya dukungan positif terhadap usaha mereka. Dalam lima tahun pertama telah tercapai perkembangan pembanguan yang menakjubkan. Regan dan Serkan sepakat untuk menunjuk Troy sebagai seorang Kaisar. Wilayah tersebut mereka namai Savior selain karena diambil dari nama tengah Troy juga karena kehadiran wilayah tersebut sebagai penyelamat rakyat.
Warga mulai berdatangan menyatakan kesedian untuk mengikuti sumpah setia bersama negara Savior dengan sistem pemerintahan berbentuk kerajaan terbuka. Artinya, rakyat memiliki hak untuk memberi masukan terhadap jalannya pemerintahan melalui jalur yang telah disediakan. Savior seolah menjadi oase bagi mereka.
Setelah hampir sepuluh tahun membangun Savior, wilayah jangkauannya bertambah luas. Semua perluasan tersebut didapatkan tanpa melalui jalur penaklukan perang, melainkan kesediaan untuk menjadi bagian dari Savior. Di tahun tersebut, Savior mendirikan satu wilayah bagian yang dikepalai oleh seorang Gubernur dengan sebutan Duke. Melihat perkembangan yang pesat dan tanggapan positif dari rakyat, Regan dan Serkan pamit pada Troy untuk melanjutkan pencarian.
Troy merasa berat untuk melepas kedua sahabatnya. Namun, dia enggan untuk bersikap egois, karena itu hanya akan memberi dampak negatif pada hubungan mereka. Alih-alih menahan, Troy justru memfasilitasi mereka dengan kapal terbaik berikut awak dan para pengawal yang sudah terbukti berdedikasi dan handal.
Selepas kepergian kedua sahabatnya, Troy kembali fokus membangun Savior, dengan tetap menjalin komunikasi dengan kedua sahabat.
Di tahun kedua setelah perpisahan tersebut, Troy mendapatkan kabar bahwa keduanya telah mulai membangun tempat menetap juga. Mereka menemukan panggilan pulang di tanah tersebut. Mereka menamai wilayah itu dengan sebutan Siheyuan, rumah impian.
Troy terus menjalankan dedikasinya untuk Savior. Puncaknya adalah di dekade kedua berdirinya Savior, di sana telah terbentang total sepuluh wilayah negara bagian Savior. Artinya, ada sepuluh Duke yang turut membantu Troy dalam memimpin Savior.
Provinsi Bulwark merupakan wilayah yang pertama dimekarkan. Wilayah ini merupakan pusat pelatihan dan kamp militer kerajaan Savior. Wilayah ini berbatasan langsung dengan batas wilayah utara ibu kota Savior.
Provinsi ke dua yaitu wilayah yang bernama Brute. Daerah ini merupakan pusat perawatan, penangkaran dan pelestarian hewan-hewan atau margasatwa. Tidak heran jika banyak terdapat hewan liar dan buas di wilayah ini. Namun, kekaisaran telah menugaskan Duke wilayah Brute untuk senantiasa mengawasi protokol keamanan.
Provinsi ke tiga yaitu Provinsi Heal. Sesuai dengan namanya, Provinsi Heal merupakan pusat penelitian dan pengembangan obat-obatan. Fasilitas kesehatan terlengkap berada di wilayah ini.
Provinsi ke empat yaitu wilayah Husbanary. Di wilayah ini, pertanian dan perkebunan berkembang pesat. Beberapa wilayah memang memiliki hasil produksi perkebunan dan pertanian. Namun, wilayah Husbanary-lah yang memberikan pemasukan yang signifikan bagi Savior.
Provinsi ke lima yaitu Provinsi Pedagogics. Sesuai dengan namanya, wilayah ini merupakan pusat pendidikan dan budaya. Sekolah terbaik di Savior berada di wilayah ini.
Provinsi ke enam yaitu wilayah Dyke. Di sini, Kaisar Troy mengamanahkan Duke yang memimpin untuk mengembangkan berbagai usaha perikanan. Karena wilayah lautnya yang kaya akan ikan, juga di kelilingi beberapa sungai yang juga memberikan hasil yang sangat berlimpah.
Provinsi ke tujuh yaitu Provinsi Spirit. Di wilayah ini menjadi pusat perkembangan agama. Wilayah Savior, sama halnya dengan Siheyuan, mengikuti ajaran Taurat dan Zabur. Provinsi Spirit senantiasa ramai didatangi oleh mereka yang ingin memperdalam ilmu kitab.
Provinsi ke delapan yaitu Provinsi Valley. Provinsi yang banyak di kelilingi perbukitan ini merupakan pusat destinasi wisata. Selain wilayah perbukitan, terdapat banyak lembah yang menyajikan pemandangan yang sangat memanjakan mata. Ditunjang oleh akomodasi yang mumpuni serta keindahan alam yang spektakuler, menjadikan wilayah Valley ramai dikunjungi para pelancong hampir di sepanjang musim.
Provinsi ke sembilan yang terbentuk yaitu provinsi Port. Wilayah ini merupakan daerah yang tak pernah tidur. Lokasi Provinsi Port berbatasan langsung dengan Provinsi Heal. Pelabuhan terbesar dan tersibuk di Savior berada di provinsi ini.
Provinsi ke sepuluh yaitu wilayah Mining. Sesuai dengan namanya, wilayah ini merupakan penghasil berbagai bahan tambang. Wilayah Mining merupakan penghasil dan pemasok berbagai perhiasan dan bahan-bahan senjata untuk seluruh wilayah Savior.
Wilayah ibukota Savior sendiri merupakan pusat usaha kain dan bordir. Para ahli yang dulu didatangkan Regan Lacey, telah berhasil menghasilkan kain-kain yang menjadi andalan negara Savior.
Dengan kepemimpinan Kaisar Troy yang adil dan bijaksana, keseluruhan wilayah negara bagian senantiasa hidup berdampingan dengan damai.
"Bree! Haiss, pasti masih tidur." Sayup aku mendengar suara Leon.
Aku mengerjapkan mataku dan mengamati sekitar. Ternyata, aku ketiduran di meja bacaku. Buku sejarah Savior masih terbuka di halaman terakhir yang kubaca.
"Ini masih pagi, Leon." Dengan malas aku berjalan menuju jendela kamarku guna menemui Leon.
"Pagi di mimpimu. Matahari bahkan sudah naik."
"Hahh!" Dan benar saja, sudah sangat terang di luar. Artinya, aku ketiduran setelah ibadah fajarku. "Ada hal penting?"
"Ini tentang pria itu dan Nona Han-Han." Ucapan Leon membuat aku bergegas bangkit. Aku langsung membersihkan diriku dan memilih pakaian secara asal dari tumpukan yang sudah disusun Naena.
Hari ini aku akan menguak siapa Kak Han-Han.
"Leon, kau mau membawaku ke mana?" Aku terus menyuarakan protesku saat Leon tak menyebutkan ke mana tujuan kami.
Aku yang ketiduran saat membaca kisah sejarah Savior, terbangun karena panggilan Leon dari luar jendela kamarku. Kebiasaan buruk Leon memang. Dia selalu memilih melempari jendela kamarku daripada meminta Naena untuk memanggilku. Leon akan selalu mendapat julukan sepupu terusil bagiku.
"Jangan kebanyakan menggerutu, Bree! Bukankah kau sendiri yang memintaku menyelidiki tentang pria mencurigakan itu?"
"Jadi, kau sudah mendapatkan sesuatu?" Aku ingin memastikan mengenai temuan kami beberapa hari yang lalu.
"Sttt. Jangan terlalu berisik! Sebentar lagi kita sampai."
Sambil berusaha menyejajarkan langkahku dengan Leon, aku memperhatikan jalan yang kami lalui. Saat aku menyadari arah tujuan kami, aku melihat seorang pemuda berdiri di depan sebuah gazebo.
"Maaf kami terlambat, Azlan."
"Aku memakluminya, Leon. Karena aku yakin ini bukan karenamu."
Leon saja sudah cukup mengesalkan bagiku dan sekarang ditambah Azlan, kalau boleh aku ingin melambaikan bendera putih. Azlan merupakan putra mahkota Savior, yang artinya dia ini adalah penerus tahta Kaisar Abraham.
Leon dan Azlan sudah bersahabat karib sejak kecil, sebenarnya kami bertiga. Azlan dan aku masih sepupu jauh, ibu Daddy-ku merupakan saudara ibu Kaisar Abraham. Dan Leon? Sudah jelas di awal kan? Paman William, ayah Leon, adalah saudara tertua Mommy-ku. Jadi, dalam persahabatan ini, aku merupakan penghubung antara kedua pemuda ini.
"Huh! Kau tak perlu berkata menyindir, Azlan."
"Ah, Bree. Inilah alasanku selalu suka bersahabat denganmu. Kau senantiasa sadar diri." Aku kembali mendengkus sebal mendengar cemoohan Azlan.
"Leon! Untuk apa kita menemui pemuda sok ini?"
"Ckk! Bree, bukankah kau sendiri yang memintaku untuk mencari informasi?" Aku menahan bongkongku yang baru saja akan mendarat di lantai gazebo.
"Jangan katakan Azlan informanmu?" Leon hanya mengedikan bahunya. Aihh, seperti tak ada orang lain saja.
Azlan sepertinya baru tiba di Heal setelah beberapa waktu yang lalu dipanggil kembali ke Savior untuk menggantikan sementara ayahnya, Kaisar Abraham, yang masih berada di Siheyuan.
Aku menatap Azlan yang telah duduk berhadapan dengan Leon di depan sebuah meja kecil yang berada di dalam gazebo ini. Pangeran belagu itu memberiku tatapan mengejek dan kubalas dengan delikan.
"Ceritakan saja apa yang kau ketahui!" Aku memilih mendudukan diriku di sisi lain meja sehingga kami terlihat setengah melingkari meja bundar ini.
"Nona Bree, kalau saja Anda lupa. Aku, Azlan, merupakan putra mahkota Savior dan calon pewaris tahta. Jadi, bisakah kau berbicara sedikit bertata krama?"
"Kalau kau memiliki sepuluh persen saja dari sifat Paman Abraham yang berkelas itu, mungkin iya aku akan menunjukkan sikap hormatku padamu."
Leon hanya terkekeh. Azlan dan aku bersama, hasilnya sama dengan hari yang penuh perdebatan.
"Ayolah! Kita di sini untuk sebuah penjelasan. Simpan dulu rasa rindu kalian, oke!"
"Dia bukan tipeku!" Azlan dan aku membentak Leon secara bersamaan.
"Lihatlah kalian berdua! Bahkan gaya bicara kalian sudah sangat kompak."
"Diam!" Lagi-lagi kami menjawab bersamaan sehingga Leon semakin terkekeh.
"Jadi, Azlan?" Ujar ku dan Azlan kembali berdecak.
"Aku kurang tau pasti. Tapi ciri-ciri yang diberikan Leon sepertinya dia berasal dari Savior."
Leon dan aku memberikan atensi yang serius saat Azlan memulai penuturannya. Azlan dan aku memang sering berdebat. Namun, saatnya serius kami akan menyimak dengan benar.
"Kau mendengar ucapan pria itu, Bree?" Aku mengangguk.
"Kalau aku tak salah dengar 'Shiny'."
"Hmm. Aku tidak pernah mendengar panggilan itu. Tapi orang yang kalian maksud aku yakin berasal dari Savior."
"Azlan dan aku sudah menyelidiki semalam. Dan seperti perkataan Azlan, memang ada seseorang yang berasal dari Savior tinggal di Paviliun Heal. Tapi..."
"Tapi apa?" Aku langsung memutus ucapan Leon yang mulai menggantung.
"Saat kami hendak menemuinya, pria itu justru memilih langsung pergi. Saat tadi pagi aku mencoba menemuinya lagi, seorang pelayan mengatakan kalau orang itu sudah pergi sejak semalam."
"Kau mengetahui namanya, Leon?"
"Menurut pengakuan pelayan itu, pria tersebut biasa dipanggil Adal. Tapi aku yakin itu bukanlah nama aslinya."
"Aku setuju dengan ucapanmu, Leon. Aku juga menanyai beberapa pengawalku yang memang telah lama menjadi tentara Savior. Mereka mengatakan mungkin saja kalau pria itu salah satu dari buronan yang sedang diincar anak buah Jenderal Elmer."
"Maksudmu Jenderal kepercayaan Kaisar, Azlan?"
"Ya. Begitu yang kuketahui dari pengawal seniorku. Jenderal Elmer sendiri masih belum kembali dari Siheyuan."
"O iya, aku juga bermaksud menanyakan tadi. Paman Ab sudah kembali dari Siheyuan?"
"Masih dalam pelayaran. Dari surat yang dikirimkan ayah, beliau mengatakan kalau aku bisa kembali ke Heal, sebab mereka sudah dalam pelayaran kembali. Jadi cukup penasehat dan perdana menteri di Savior."
Aku hanya ber 'O' saja.
"Dan kembali ke perkara kita." Aku kembali ke topik utama kami, "tetapi pria itu sudah tidak berada di wilayah Heal lagi?"
"Sepertinya begitu, Bree." Jawab Azlan.
"Itu artinya kita menemui jalan buntu untuk mencari tau mengenai Kak Han-Han."
"Kita masih punya banyak kesempatan, Bree. Jangan putus asa!" Leon mencoba menenangkanku.
"Bree, kau ini memang selalu ingin tau urusan orang lain."
"Sekali saja kau bicara yang tidak mengesalkan mungkin akan membuatmu gatal-gatal, ya Azlan?"
Pria itu hanya mendengkus mendengar ucapanku
Seperti biasa akan diiringi dengan tatapan sinisnya padaku. Memang aku peduli?
"Azlan, bagaimana kalau kau melihat Kak Han-Han langsung? Mungkin kau akan mendapat petunjuk dengan melihatnya langsung."
"Boleh juga. Mungkin dengan begitu kita bisa menuntaskan rasa penasaran Nona Brianna Reinhart."
Aku memilih untuk tidak menanggapi ejekan Azlan. Adalah sebuah kesenangan baginya saat aku dengan mudah terusik oleh ejekannya.
Aku mendahului kedua sepupuku yang suka sok tau dan usil itu. Kami memutuskan untuk segera menemui sekaligus mencari tahu kondisi terkini Kak Han-Han. Sudah hampir sepekan ini dia dalam perawatan Paman Will.
Setelah kami tiba di kediamanku, Paviliun Heal, di hari kami menemukan Kak Han-Han, Mommy langsung meminta pengawal pribadinya untuk segera membawa Kak Han-Han ke Paviliun Obat. Di sana Kak Han-Han langsung mendapat perawatan Paman William. Menurut Leon, Kak Han-Han beberapa kali mengalami tak sadarkan diri selama dalam perawatan Paman Will.
Saat ini berbagai pertanyaan mencuat dalam pikiranku setelah mendengar penuturan Azlan. Siapa Kak Han-Han sebenarnya? Kalau memang dia ada hubungan dengan pria itu, apakah Kak Han-Han ada kaitannya dengan pemberontakan? Jika benar pria itu buronan, apakah ini berarti kalau Kak Han-Han juga dalam pelarian?
Kalau memang mereka ada hubungan, mengapa pikiranku menolak untuk percaya? Mengapa aku begitu berharap kalau Kak Han-Han bukan orang jahat? Atau aku sudah mempercayainya? Mana mungkin, kan? Aku hanya mengenalnya sebagai seorang wanita yang dipanggil Han-Han. Jadi, mana mungkin aku sudah menaruh kepercayaanku padanya.
"Bree, Paman Rein sudah mengetahui tentang wanita ini?" Azlan menyejajarkan langkahnya denganku, membiarkan Leon tergopoh menyusul kami.
"Aku belum bertemu Daddy. Dia baru kembali tadi malam. Dia juga ada di Savior bersamamu kalau saja kau lupa, Pangeran." Aku melihat Azlan menepuk jidatnya. "Namun, aku yakin Mommy pasti sudah menyampaikannya. Bagaimana pun Mommy yang meminta Kak Han-Han dirawat langsung oleh Paman Will."
"Sepertinya wanita ini sangat spesial sampai-sampai Mommy mengerahkan orangnya."
"Itu juga yang membuatku senantiasa bertanya-tanya. Siapa wanita ini? Mommy memang mudah merasa kasihan, tetapi dia tidak sembarang mempercayai orang baru.
"Sepertinya wanita ini memang bukan orang sembarangan." Ujar Azlan sambil terus berjalan. Namun, baru sekitar dua langkah di depanku dia berhenti dan berbalik, "Bree, kalau seandainya aku mengagumi dan menyukai wanita ini saat pertemuan kami sebentar lagi, apakah kau akan merasa kehilangan diriku?"
"Hah!" Azlan tidak mengatakan apapun lagi dan langsung melanjutkan langkahnya. Dalam bingung aku menatap Leon menuntut penjelasan. Namun, Leon hanya tersenyum simpul dan bergegas menyusul Azlan.
Apa maksud Azlan?
ความคิดเห็นย่อย
คุณลักษณะความคิดเห็นย่อหน้าอยู่ในขณะนี้บนเว็บ! เลื่อนเมาส์ไปที่ย่อหน้าใดก็ได้แล้วคลิกไอคอนเพื่อเพิ่มความคิดเห็นของคุณ
นอกจากนี้คุณสามารถปิด / เปิดได้ตลอดเวลาในการตั้งค่า
เข้าใจแล้ว