ดาวน์โหลดแอป
1.04% LOVELIST / Chapter 3: Bab 3 : Tiga

บท 3: Bab 3 : Tiga

Setelah sampai di rumah, Alex dan Damian menuju keruang tamu. Alex pun berkata lagi kepada Damian.

"Berikan KTP dan nomer telepon orang itu yang menabrak mobilku padaku"

"Ini tuan KTP-nya dan nomer teleponnya" ucap damian sambil memberikan KTP dan nomer telepon tersebut.

"Biar aku selesai sendiri urusan ini kau selesaikan saja urusan kantor dan bantu sekertaris ku" ucap Alex kepada Damian.

"Ini sangat aneh? Kenapa tuan tiba tiba ingin menyelesaikan masalah sekecil ini. Biasanya tuan tidak suka mengurus hal sekecil ini" batin dalam diri Asisten pribadi Damian.

"Baik tuan, saya permisi pamit pulang tuan," ucap Damian meminta izin kepada Alex.

"Yah, pulanglah jangan lupa bawa kembali mobil kantor yang didepan dan besok mobilku harus sudah benar kembali!" ucap Damian dengan agak kesal karena mobilnya hari ini berada di bengkel.

"Iya, Tuan. Kalau begitu, saya permisi dulu, Tuan,"ucap Damian kepada Alex sambil membungkukkan badannya dan berjalan keluar rumah tersebut.

Setelah melepas kepergian asisten Damian dari rumahnya, Alex segera melangkah keatas guna untuk membersihkan badannya yang sudah tidak terasa nyaman itu.

"Lelah sekali hari ini banyak kerjaan yang menumpuk, hufff," gumam Alex pelan sambil menaiki anak tangga kamarnya disertai dengan membuang nafas lelahnya itu.

Sampainya dikamar Alex menaruh tas kerjanya di sofa tepat di depan ranjang tidurnya sambil melonggarkan dasi kerjanya itu.

Disambut dengan ia melangkah kaki ke arah kamar mandi untuk memulai ritual membersihkan badan yang lengket.Tidak butuh waktu lama hanya 15 menit untuk membersihkan diri.

Setelah itu Alex melangkah ketempat penyimpanan bajunya yang terhubung dengan kamar mandinya guna untuk memakai baju.

Ia hanya memakai pakaian simpel yaitu kaus putih dan celana pendek berwarna coklat susu di atas lutut.

Alex melangkah menuju dapur dan disambut oleh pembantu wanita paruh baya sekitar berumur 50 tahun yang bernama Bibi Sumi.

Ia sudah bekerja sebagai pembantu di keluarga Alex sejak umur 24 tahun bersama suaminya bernama Kang Roni yang saat ini berumur 53 tahun.

Kang Roni bekerja sebagai satpam dan tukang kebun di keluarga Alex sejak umur 27 tahun.

"Tuan muda makanannya sudah saya siapkan di atas meja makan," ucap Bibi Sumi sambil di iringi senyum kepada Alex.

Alex mengerutkan dahinya tak suka dengan panggilannya terhadap Bibi Sumi "Bibi sudah kukatakan berulang kali jangan memanggilku tuan atau embel embel apapun itu! Cukup panggil aku Alex dan anggap saja aku seperti putramu sendiri, " ucap Alex kepada Bibi Sumi sambil duduk di kursi meja makan dan mengambil piring makan untuk memulai acara makannya.

Bibi Sumi tersenyum hangat. "Maaf tuan saya tidak bisa karena tuan majikan saya,"

Alex mendengus kesal sambil memutar bola matanya malas dengan jawaban Bi Sumi "Huh! terserah Bi Sumi saja."

Setelah 20 menit kemudian Alex sudah menyelesaikan acara makannya. Ia melangkahkan kakinya menuju ke ruang kerja untuk melanjutkan pekerjaan dari kantor yang belum tuntas itu.

Di sela mengerjakan pekerjaannya, tiba-tiba saja Alex teringat dengan si penabrak mobilnya itu.

"Hemm.. apa yang harus aku lakukan dengan si penabrak mobilku itu??" Gumam Alex bertanya kepada dirinya sendiri dengan lirih sambil di iringi raut wajah kekesalannya itu.

"Ku rasa aku harus memberinya sedikit pelajaran kepadanya." lanjut ucap Alex dengan seringai senyum misteriusnya.

Lalu Alex melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda itu. Selepas selesai menuntas pekerjaannya Alex menuju ke kamarnya yang tepat didepan ruang kerja untuk mengistirahatkan badannya yang sangat lelah.

"Hari yang sangat melelahkan sekali banyak pekerjaan yang menumpuk.." ucap Alex di sertai dengan wajah letih-nya sambil melangkahkan kakinya menuju kamar tidurnya.

Sesampainya di kamar Alex langsung tanpa basa-basi merebahkan badannya yang letih itu di ranjang tidur.

Ia mengulurkan tangannya itu kearah nakas yang berada di samping ranjang tidurnya guna untuk mengambil ponselnya.

Alex menyalakan ponselnya dan ia melihat ada tiga panggilan tak terjawab dari mamanya tercinta yaitu mama Rita.

Sebelum beranjak tidur Alex menyempatkan mengirimkan pesan singkat kepada mamanya dengan menyandarkan badannya di kepala ranjang.

[Hai ma, maaf aku gak sempat angkat telpon mama karena Alex berada di ruangan kerja dan ponsel Alex berada di kamar Alex ma] kirim pesan Alex kepada mamanya

[Hai sayang anak mama, iya gapapa sayang mama ngerti kok kamu pasti sibuk dan pekerjaanmu pasti banyak]  balas pesan mama Rita

[Sekarang kamu istirahat ya badan kamu pasti capek sayang dan jangan lupa makan yang teratur agar badan kamu gak sakit] pesan kedua mama Rita

[Iya ma ini Alex mau istirahat. Ya udah, ma. Alex istirahat dulu ya good night ma. Mama Alex mau bobo dulu ya hehehe] balas pesan Alex kepada mamanya dengan emoticon hati

[Iya bye sayang good night] balas pesan terakhir mama Rita dengan Alex

Alex turun dari ranjang ia melangkahkan kakinya berjalan kearah kamar mandi menuju ketempat rak penyimpanan pakaian untuk berganti pakaian menjadi piyama tidur.

Tidak membutuhkan waktu banyak hanya 2 menit untuk berganti pakaian santai dengan piyama tidur. Alex keluar kamar mandi dengan setelan piyama yang polos berwarna abu-abu.

Alex melangkahkan kakinya dengan diiringi wajah yang kantuk berat menuju ranjang tidur untuk mengistirahatkan badannya yang sudah lelah itu. Alex pun memejamkan kedua pasang mata nya dan pergi ke alam mimpinya.

*

*

**

Keesokan harinya mentari bersinar terik menyapa pagi Alex, laki-laki itu masih tertidur nyaman di balik selimut hangatnya.

Seorang wanita paruh baya berjalan menaiki anak tangga rumah Alex yang sangat mewah itu menuju ke kamar Alex untuk membangunkan laki-laki itu yang masih tertidur pulas dibalik selimut hangatnya.

Sampailah Bibi Sumi selaku pembantu di rumah Alex. Membangunkan Alex dari depan pintu kamarnya dengan mengetuk pintu.

"Tuan ini sudah siang, asisten Damian sudah menunggu di ruang tamu" ucap Bibi Sumi kepada tuannya itu.

"Iya Bi ini aku sudah bangun," sahut Alex pada wanita paruh baya itu dengan sedikit nyawanya yang baru terkumpul.

Mendengar jawaban dari tuan mudanya itu, Bi Sumi membalikan badannya dan melenggang pergi dari depan kamar Alex. Laki-laki yang baru saja bangun dari tidurnya itu, langsung mendudukkan dirinya dan mengumpulkan sepenuhnya nyawanya yang masih belum terkumpul.

Tangan kanannya meraba di sampingnya dan mengambil handphonenya yang berada di atas nakas. Alex membuka layar handphone nya dan menunjukkan sekarang pukul 07:00 pagi.

Laki-laki itu langsung turun dari ranjang tidur dan memakai sandal nya yang ditaruh di samping bawah kasur. Alex melangkahkan kakinya berjalan menuju ke lemari dan mengambil baju yang akan dipakai hari ini.

Alex menaruh baju yang sudah diambil dari lemari itu di atas kasur dan setelah itu ia berjalan menuju ke kamar mandi untuk memulai ritual mandinya. Tidak membutuhkan lama untuk dia mandi, Alex udah selesai melakukan ritual mandinya.

Alex pun bersiap di dalam kamarnya sampai selesai kemudian ia berjalan keluar kamarnya untuk memulai sarapan pagi di dapur yang sudah di siapkan oleh Bi Sumi.


Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C3
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพงานเขียน
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ