Penampakan dari Reality Marble milik Shiroyasha dan Yuuki terlalu mengejutkan kancah international.
Membangun dunia alternative....mereka melakukannya seolah mereka sudah bukan lagi berada di kategori manusia!
Perkataan "Teknologi yang sangat maju sama dengan Sihir" benar-benar dicerminkan oleh keduanya pada saat ini.
Disaat yang sama, kubu penonton dibagi menjadi dua. Kubu pertama menantikan pertempuran keduanya, sementara kubu kedua menantikan bagaimana kelompok Durandal memecahkan teka-teki dari Shiroyasha~
Tapi ketika mereka melihat dan mendengar diskusi "paramecium" dan "angsa" itu, mereka tanpa sadar menyeka keringat di dahi mereka...
Entah otak mereka yang lelah atau dua orang itu yang tidak normal!
Durandal melihat sebuah kuncup bunga biru indah di tangannya dan bertanya kepada yang lain: "Jadi ini adalah bunga yang harus kita mekarkan sepenuhnya? Tapi bagaimana?"
Kiana: "Apakah kita harus memberinya pupuk? Matahari disini meski biru, tetaplah matahari. Jadi tidak ada kekurangan sinar darinya...."
Durandal: "Lalu air, tapi dia sudah hidup disekitar air terjun.....Artinya pupuknya harus lebih banyak!"
Kiana: "Itu benar sekali! Kau sangat pintar !!!"
Durandal: "Jangan memuji, orang lain pasti bisa memikirkannya....Benar kan, teman-teman?"
Kedua gadis "pintar" itu menatap ke arah Izayoi, Vali dan Bikou yang menatap mereka dengan pandangan kosong.
Kalian berdua sangat pintar!
Sudah jelas ini adalah teka-teki, dan kalian masih menyamaratakan ini dengan proses menumbuhkan bunga secara normal ?!
Dan apa-apaan mata polos seolah kalian tidak salah itu ?! Minta maaf! Minta maaf pada orang yang benar-benar polos di dunia !!!
Bikou yang merupakan orang terbodoh disana bahkan terlihat mengelus dahinya karena keringat dingin atas kepintaran keduanya, "Aku tidak tahu apakah kalian bercanda atau memang bodoh yang sudah tidak bisa ditolong..."
Vali: "Itu pasti idiot."
Izayoi: "Tidak diragukan lagi."
Mendengar jawaban itu, wajah kedua gadis polos itu memerah dan mereka merasa malu. Sesaat kemudian mereka menggembungkan pipinya dan merasa tersinggung!
Kalian benar-benar tidak memiliki sedikitpun rasa hormat kepada "ladies" bukan ?!
Pantas saja kalian masih jomblo sampai sekarang! Humph !!!
"Jika kalian pintar, maka beri tahu aku bagaimana cara menumbuhkan bunga ini dengan cepat! Aku yakin kalian tidak lebih baik dariku!" kata Kiana dengan nada bangga sambil membusungkan dadanya.
Siegfried yang melihat ini hanya bisa menutupi wajahnya dengan telapak tangannya, "Jelas ibumu adalah Valkyrie yang cerdas, kenapa sel otaknya agak aneh....Mana ada lawan yang akan membagikan info begitu mudahnya?"
Cecilia tertawa lembut menanggapi, "Bukankah Kiana yang bodoh itu imut sayang?~ Bahkan Bianca juga terasa sangat imut...Mouu, aku ingin memeluk keduanya sekarang~~"
Mengabaikan pasangan itu, ketiga remaja disana menepuk dahinya bersamaan, mata mereka saling melirik satu sama lain dan ada ketidakberdayaan di pantulan masing-masing mata mereka.
Ya ampun, Tuhan mungkin adil sekarang.
Keduanya mungkin cantik, tapi sepertinya mereka itu idiot!
Vali menghembuskan nafasnya dan berbalik, duduk di atas salju sembarangan lalu melihat ke langit: "Aquaflan, menurutmu kenapa bunga itu dinamakan seperti itu?"
"Karena....hidup di air yang mengalir?" Durandal menjawab seperti ini.
Bikou membenarkan jawabannya: "Hampir benar, tapi harus digaria bawahi bahwa itu adalah perairan jernih, singkatan dari nama awal "aquamarine" diambil untuk nama bunga ini."
Vali mengangguk dan melanjutkan lagi, "Lalu bagaimana cara menumbuhkan bunga ini dengan cepat?"
Izayoi duduk dengan menyandarkan punggungnya ke pohon dan menjawab: "Dia hanya bisa tumbuh di keadaan dingin yang keras seperti di Rusia, aliran udara yang sejuk, akar tanah yang berair dan bermineral tinggi, dan yang terpenting adalah sinar matahari bercukupan."
Remaja itu melanjutkan lagi, "Shiroyasha itu mengatakan bahwa ini adalah medan realita asli yang ditumpangkan ke kenyataan, artinya matahari di atas asli....Yah, mari anggap saja itu asli untuk sekarang. Lalu...Matahari putih atau biru bukan hanya metafora, itu adalah klasifikasi bintang yang berada dalam area "O" dan "B" yang memiliki garis-garis serapan dari ion lain juga terlihat, di antaranya yang berasal dari ion-ion oksigen, nitrogen, silikon, dan hidrogen netral."
"....Sekarang mari gabungkan kedua hipotesis tadi....."
Melihat Izayoi yang menyatukan kedua tangannya seolah menyatukan dua hipotesis tadi, seluruh pendengaran semua orang disana dan mereka yang menonton siaran langsung menyimak dengan sungguh-sungguh.
Disana remaja itu menjelaskan: "Bintang dengan klasifikasi "O dan B" biasanya adalah bintang paling terang di konstelasi manapun. Lalu ambil "aquamarine" sebagai patokan... selanjutnya bisa diartikan untuk mencari konstelasi mana yang sesuai. "Aqua"....konstelasi yang paling populer untuk jamak kata tadi adalah "Aquarius", "Antinous", dan terakhir adalah konstelasi "Aquila"....."
Kiana dan Durandal memandang mondaiji ini dengan kosong.
Permisi, apakah yang mereka bicarakan ini adalah bahasa manusia?
Kenapa kami tidak tahu apapun ?!
Bagaimana bisa otakmu menghubungkan itu semuanya dalam sekejap ?!
Keduanya merasa mesin di otak mereka memanas~~
Vali kemudian berjalan sambil menarik garis di salju menggunakan ranting dan berkata: "Dari ketiga konstelasi, Aquila adalah yang paling cocok dengan kondisi perkembangan bunga ini. Karena itu berhubungan dengan simpul asterisme "Segitiga Musim Panas" yang merupakan titik paling memungkinkan semua flora untuk tumbuh secara maksimal dalam satu tahun!"
Dia berhenti berjalan, "Konstelasi Aquilan, ambil klasifikasi bintang O atau B di garis segitiga musim panas....Altair....Deneb...dan kemudian Vega.....Oke, selesai...Posisinya sudah benar kan?"
"Oh, mungkin agak melenceng tapi tidak masalah." balas Izayoi yang membuat pose kamera dengan kedua tangannya.
"Itu sesuai dengan garis lintang yang ada di atas sana."
Semua orang terkejut, mereka melihat bahwa ternyata di salju sudah ada tarikan garis-garis aneh bagi orang awam, yang sebenarnya itu adalah garis yang membentuk peta bintang yang memungkinkan mereka yang pandai astronomi untuk mengetahui lokasi sesuatu.
Bikou menggaruk rambutnya, melihat peta di atas salju dan menunjuk ke titik tempatnya: "Jadi disana lokasinya? Biar kulihat....dimana ini jika diganti ke arah asli?"
"28.3° 12' 54'' Utara dengan 233° 36,5' Barat, itu lokasinya." Izayoi mengangguk: "Yup, itu tadi adalah lokasi paling memungkinkan bagi aquaflan untuk tumbuh secepat mungkin. Tempat dengan keajaiban yang hanya muncul sekali dalam setahun!"
Kiana dan Durandal bertepuk tangan tanpa sadar setelah kesimpulannya jatuh, meski mereka tidak tahu apapun yang mereka katakan dari tadi.....mereka paham bahwa teka-tekinya sudah selesai!
Mereka bisa menang!
...Tunggu dulu...mereka?...
Bukankah ini kompetisi individu ?!
"Tunggu apa lagi, aku akan kesana duluan dan menanam Aquaflan sehingga aku bisa menang!"
Kiana ingin pergi, tapi anehnya ketiga mondaiji dan bahkan Durandal tidak bergerak.
Dia tidak bisa menahan bingung, "Kenapa kalian tidak lari?"
Izayoi menjawab dengan malas sambil menopang kepalanya dengan kedua tangannya di belakang, "Buat apa pergi kesana? Apakah masih ada artinya melakukan itu ketika pada akhirnya Hayama akan bertarung dengan Shiroyasha itu?"
Vali mengangguk serius: "Itu tidak ada artinya."
Bikou: "Karena pada akhirnya, dalam jenis permainan apapun.....papan permainan hanya ada untuk dihancurkan !!!!"