Kekacauan segera di bereskan, kaca yang hancur di ganti dengan kaca khusus agar kejadian yang barusan di alami tidak terjadi lagi.
Kin terdiam merenung di meja kerjanya, setelah menidurkan Dira. Kin memutar otaknya mengingat siapa saja yang dia curigai, tapi Kin tidak menemukan siapapun.
"Tok...tok...tok..."
"Masuk!" perintah Kin, pria tubuh tegap masuk dan menunduk hormat.
"Duduk Bram!" perintah Kin, Bram duduk dengan santai, "Bagaimana situasinya?" Kin bertanya kepada Bram, berharap Bram yang sudah terlatih dan paling lama bersama Kin bisa mendapatkan titik terang, tapi sayang sekali Bram menggelengkan kepalanya.
"Tidak ada jejak sama sekali, dan kemungkinan besar bukan dari saingan bisnis," Bram sangat yakin tentang itu, karena hampir semua saingan bisnis Kin, Bram awasi pergerakannya.
Kin menarik nafas kasar, kesal karena tidak bisa berbuat apa- apa.
"Bersiap saja!" perintah Kin kepada Bram.
"Baik," jawab Bram, setelah pembicaraan selesai, Bram meninggalkan ruangan Kin.
Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!
Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!
Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan membaca dengan serius
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!
Terimakasih