ดาวน์โหลดแอป
7.75% Dance Of The Red Peacock.Ind / Chapter 10: Penyerangan Rumah Chang

บท 10: Penyerangan Rumah Chang

============

Menjelang gelap.

LuYan mendekati FeiEr yang berdiri di luar keretanya.

Semua sudah bersiap untuk melanjutkan perjalanan kembali mencari penginapan di kota berikutnya.

"Tuan muda"

"Em kak Yan, apa, dari sini ke rumah sangat jauh? Maksudku, bukan masalah jauhnya juga, kak Yan bilang ada jejak perompak di jalan yang kita lalui tadi, walau hari ini tidak muncul, apa, bisa jadi nanti mereka tiba-tiba muncul?"

LuYan melirik ke dalam kereta, ia mengerti apa maksud tuan mudanya saat melihat tuan muda keduanya HongEr sudah terlelap lelah di dalam kereta.

"Tuan muda, maksud anda ingin mengirim tuan Hong pulang?"

FeiEr mengangguk, agak mengecilkan suaranya karena takut anak itu akan mendengarnya.

"Iyah apalagi, Ibunda bisa marah-marah saat tahu HongEr kabur dari rumah, lagipula perjalanan kita tidak aman khan kak, aku tidak mau adik sampai celaka"

LuYan tersenyum, ditegakkan tubuhnya, hal itu membuat FeiEr mengerutkan dahinya, kenapa ia malah tersenyum?

"Kak Yan"

"Maafkan hamba tuan muda, tapi tuan Hong bukan orang yang lemah, memang benar tuan muda kedua tidak bisa ilmu beladiri tapi beliau cerdik, hamba rasa tuan muda terlalu berlebihan mencemaskannya"

"Jadi maksud kak Yan membiarkan ia ikut kita begitu?"

LuYan sendiri agak ragu sampai mengerutkan dahinya dalam.

"Yah tuan muda Hong masih sangat muda, memang lebih baik mengantarnya pulang, tapi kembali ke hutan itu mungkin resikonya cukup tinggi, dan anak buah kita juga sudah terlalu lelah, kalau menurut hamba saat ini tempat paling aman yah tentu bersama rombongan, hamba tidak berani memutuskan beliau untuk ikut tapi saat ini untuk kembali ke rumah juga sama bahayanya, jika terjadi sesuatu di jalan tidak ada yang bisa melindunginya"

FeiEr mengerutkan bibirnya, ia berpikir, benar apa kata LuYan, untuk kembali saat ini juga bukan hal yang aman, mereka sudah susah payah keluar dari hutan dan tiba di pinggir kota, masuk lagi ke hutan akan memancing masalah, saat ini HongEr memang paling aman bersama mereka, lagipula HongEr bilang sudah meninggalkan surat untuk Ibunda, mungkin beliau sudah membacanya saat ini hingga ia tidak akan terlalu cemas.

"Tung Tung!" suara gong penjaga malam.

"Malam lembab! hati-hati dengan api!" seru penjaga malam sepanjang jalan.

Hujan baru saja berhenti, sangat derasnya hingga meninggalkan genangan cukup banyak di depan gerbang sebuah rumah besar, genangan, yang di bawah remang cahaya lampu gantung terlihat berwarna merah.

Dua orang penjaga malam yang lewat tercengang di posisi mereka, tidak berani banyak bergerak, salah satu dari pria sebaya itu maju melihat lebih jelas, apa mungkin mereka salah lihat.

Tapi benar saja, dua pria penduduk desa yang sudah menjadi penjaga malam selama bertahun-tahun itu tak mempercayai penglihatan mereka tapi itu memang benar, di dalam gerbang rumah besar dan mewah itu, tergeletak banyak sekali tubuh yang bersimbah darah, tak bergerak lagi, umbul-umbul yang runtuh hingga terbakar di beberapa tempat, tidak terlihat kehidupan lagi, semua hanya tubuh tak bernyawa yang terus mengeluarkan darah, hingga berbaur di air sisa hujan yang dingin, tidak ada orang yang terlihat hidup di sana, dua orang pria itu segera berlari pergi.

"Pembunuhan! Pembunuhan!" Seru keduanya sambil memukul gong di tangan mereka keras.

"Tung tung tung tung!"

"Pembunuhan!"

Suara keras yang menggema hingga penjuru area.

Rumah besar tersebut, dengan plang rumah yang hampir terjatuh dari tempatnya, plang rumah besar keluarga Chang.

Buk buk buk buk!!

Suara derap kaki cepat memasuki aula.

Seorang pengawal berlari memasuki aula Phoenix rumah besar SangGuanJiu, keluarga terpandang yang menjadi salah satu penyelenggaran sayembara beladiri ibukota SuiAn.

"Tuan besar! Tuan besar ada masalah!" Pengawal muda itu berusaha menarik napas setibanya di depan para pejabat, di antara tamu yang hadir malam itu BaiHu termasuk salah satunya.

"Apa yang terjadi kenapa ribut-ribut?" SangGuan JiuYe, tetua dalam keluar SangGuan, seorang pemimpin di JiangHu nomor dua, acara tahunan tersebut biasa diadakan di kediaman SangGuan di dekat istana Kaisar.

***SangGuanJiuYe (paman ke sembilan) adalah pensiunan guru istana, beliau keluar secara terhormat dari istana tapi masih memiliki nama besar yang membahana hingga ke penjuru negeri, sayembara tahunan di Aula Phoenix juga termasuk salah satu agenda dari istana kaisar, pemenang akan mendapat kesempatan menjadi kepala pengawal di kerajaan atau dapat meminta apapun pada kaisar secara langsung, contoh harta melimpah hingga rumah besar.

Pengawal muda itu memberi hormat, ia membawa sebuah surat yang tergulung yang dikirimkan kilat oleh kurir tadi, sepertinya surat yang sangat penting karena kurirnya dilaporkan mengalami luka parah.

JiuYe meraih gulungan surat dengan lambang sebuah keluarga terkenal, ia menyerahkannya pada BaiHu karena keluarga itu konon dekat dengan keluarga Jie.

"Adik Bai, sepertinya ini surat untukmu" benar saja, ada nama BaiHu di atas surat, dengan segera BaiHu membukanya, ada sedikit noda darah di bagian atas gulungan.

Mata BaiHu membelalak lebar setelah membaca surat tersebut.

"Kakak ini masalah, kediaman Chang di Xi'an diserang musuh, beruntung pak tua Chang dan keluarga berhasil mengungsi"

Baihu berdiri, dahinya berkerut dalam berpikir.

"Siapa yang tanpa sebab menyerang cabang Chang? Adik Bai kau kenal dengan baik keluarga Chang ini pasti bukan masalah kecil khan?" Tanya JiuYe, BaiHu mengangguk, ia masih berpikir.

"Sebulan lalu pak Tua Chang berkata ada kelompok bandit yang mengincarnya karena salah satu anak buah kesayangan bandit mati di bunuh salah satu pengawal keluarga Chang, tapi seharusnya tidak sampai sebesar ini masalahnya, oh gawat, divisi baru cabang Chang akan berangkat dari rumah, FeiEr yang mengawal"

JiuYe berdiri dengan mata besar.

"FeiEr? Kenapa kau menyuruh anakmu yang masih muda itu membawa pengawal ke sana, perjalanan begitu jauh"

BaiHu memberi hormat pada kakak keduanya.

"Kak Jiu sepertinya aku harus segera pergi ke sana"

JiuYe mengangguk.

"Yah kau harus pergi adik, bawa beberapa orang tambahan, aku akan melaporkan pada yang lain agar segera siaga dan menyusul jika kau butuh bantuan"

BaiHu mengangguk, ia cemas, FeiEr bisa bertemu para bandit itu di jalan, beruntung HongEr tidak ikut, ia mengingatkan istrinya agar menahan HongEr di rumah, kalau tidak masalah bisa lebih besar lagi, HongEr tidak bisa melindungi dirinya.

=============


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C10
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ