Luci sudah keluar dengan pakaian ganti miliknya. Untuk sesaat dia belum ingin kembali ke ruang tamu dan bertemu dengan Evan. "Apa dia akan berubah pikiran lagi? Apa dia nanti tiba-tiba ingin menciumku lagi?"
Luci sudah berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya sendiri. Gadis itu menggigit bibir bawahnya dengan resah. "Mungkin lebih baik aku tunggu di dalam kamar saja? Tapi jika nanti dia malah memeriksa kamarku bagaimana? Argh!" Gadis itu mengacak rambutnya sendiri.
Akhirnya dia memutuskan untuk pergi dan memeriksa keadaan melewati celah pintu. Dengan pelan-pelan dia membuka kunci dan mengintip. "Dia terlihat jinak saat ini. Dia juga terlihat tenang-tenang saja dan fokus dengan TV. Mungkin memang saatnya aku keluar."
Luci bersiap diri. Gadis itu hampir melangkah dan pergi untuk bergabung bersama Evan. Namun sebelum itu terjadi dia mencari-cari sebuah sejata. Pada akhirnya dia mendapatkan sebuah jarum yang dia gunakan untuk berjaga-jaga. Jarum itu dia selipkan pada kain bajunya.