(Eleonore POV)
Mobil yang aku Tumpangi sudah berhenti di depan Mansion mewah, Mansion yang terlihat begitu klasik dan seram secara bersamaan. pintu di sampingku terbuka, aku langsung melangkahkan kaki keluar dari pintu. Lalu melihat Marvel yang Juga sudah turun dan di sambut begitu hangat oleh banyaknya pelayan.
Aku sebenarnya tidak mau kaget dengan sambutan yang ada di depanku, karena aku tau bahwa Marvel ini sangat kaya raya. Tentu saja pelayan yang berdiri di kanan kiri dan sedang menyambut kami ini, bukanlah hal yang luar biasa. Ini mungkin sangat biasa baginya.
Tapi bagiku? Jangan di tanya, Pelayan yang sepertinya ada 50 orang saat ini. membuatku jadi merasa enggan untuk melangkahkan kaki masuk ke dalam Mansion mewah di depanku.
"Ayo, kenapa kau diam saja?." Marvel membuatku sedikit meringis, kenapa dia tidak ada romantis-romantisnya padaku? Aku kan Ratunya.. ya walaupun aku sangsi untuk mengatakan hal tersebut di depannya. Tapi bagaimana lagi? Dia sendiri yang berkata seperti itu, aku kan jadi kepikiran terus...
Ck! Aku mengikuti langkah kakinya yang sangat lebar, Mengikuti dari belakang tepatnya. Karena Marvel benar-benar tidak menggandeng tanganku sama sekali. dia berjalan dengan sangat cepat, tapi tetap terlihat santai dan tubuhnya yang tinggi serta berotot. begitu sempurna saat di lihat dari belakang seperti ini.
Kami berjalan cukup jauh, hingga bisa sampai di depan pintu besar. Di depan pintu sana, sudah ada beberapa orang yang berdiri.
Mungkin itu keluarganya?
Ada satu pria yang berdiri di tengah-tengah, cukup berumur sepertinya. Maksudku, aku rasa umurnya sudah tua. Tapi wajahnya masih terlihat segar dan menawan.
Lalu di kanan ada wanita cantik Dengan rambut bergelombang, Berwarna merah panjang. Bajunya berwarna hitam dengan belahan dada yang sangat menonjol. aku meringis dalam hati, Kenapa tubuhnya sempurna sekali? apakah dia operasi plastik?
Ahh lupakan itu Ele! kau harus fokus pada hidupmu saja.
Lalu di sebelah kiri, ada wanita juga. Sosoknya sangat keibuan, Wajahnya terlihat sangat lelah. Namun tidak menutup kecantikan yang di pancarkan. sangat anggun dan berkelas, wajahnya benar-benar terlihat seperti Dewi yang turun dari langit. Pakaiannya Sederhana, dengan gaun panjang yang begitu indah. Matanya berwarna coklat dan Rambutnya hitam, di gulung begitu rapih. Senyumnya langsung terlihat jelas, ketika Marvel dan aku berjalan semakin dekat.
Apa dia ibu Marvel? Mungkin saja.
Jangan lupakan Lelaki yang ada di belakang tiga orang tadi, seorang lelaki yang sepertinya sepantaran Dengan Marvel, Wajahnya lebih tegas dan cukup seram.
Di sampingnya juga ada Lelaki lain, tapi dari wajahnya cukup muda. Mungkin seumuran dengan diriku? ah.. aku ini apa? Bagaimana bisa menebak-nebak umur keluarga Salvador? Apa aku mau mati hari ini? Tidak-tidak.. Jangan berpikir macam-macam Ele.. Bersikap baiklah dan jangan terlalu banyak berpikir.
"Salam Hormat Dariku, Yang Mulia Raja Salvador. Yang Mulia Ibu Ratu Thrakia. Permaisuri Arsinoe." Aku mendengar kata-kata yang sangat penuh hormat dari bibir Marvel, Marvel berjongkok setengah badan. aku yang masih berdiri di belakangnya, entah kenapa ikut berjongkok dan menunduk penuh hormat. Walaupun aku tidak tau untuk apa hal seperti ini.
Dan apa tadi katanya? Raja Dan Ratu? Ah.. aku seperti masuk dalam jaman kerajaan saja.
"Bangunlah Nak.. selamat datang kembali di rumah." Ujar Seorang Pria yang katanya tadi adalah Raja Salvador, Suaranya sangat berat dan juga Serak. Marvel bangun, aku ikut bangun. aku tidak berani menatap mata mereka dari dekat, aku memilih menunduk saja.
"Terimakasih Dad." Suara Marvel terdengar lagi.
"Anakku, Akhirnya kau kembali Nak.." suara lembut yang begitu mengalun merdu, tanpa sadar membuatku mengangkat kepala. Di depanku Marvel sudah memeluk Perempuan yang aku bilang wajahnya sangat anggun itu. seorang Dewi bagiku..
Aku tersenyum kecil, karena melihat Marvel yang begitu erat memeluk ibunya. Ya.. aku yakin itu ibunya.
"Mom, maafkan aku karena telah lama tidak kembali." Kata Marvel.
"Jangan minta maaf, Mommy tau kamu pasti sangat Sibuk di luar negeri." Kata Perempuan cantik bagaikan Dewi tersebut.
Marvel dan Ibunya melepaskan pelukan, Marvel di cium keningnya Beberapa saat. Pemandangan yang sangat indah bagiku..
"Kau datang bersama Ratumu?." Entah itu suara siapa, tadi suara itu cukup mengganggu di telingaku. karena suaranya sangat sinis dan begitu dingin.
Ketika aku melihat ke sumber suara, saat itulah aku melihat wanita yang tampaknya sangat murahan. Tapi aku benar-benar Tidak akan berani mengatakan hal tersebut, bisa mati cepat aku. Jika mengatakan hal bodoh di pertemuan pertama.
Tapi kalian harus tau, Bahwa wanita itu benar-benar terlihat murahan! Dan kenapa aku sangat membencinya. padahal dia belum melakukan apapun padaku, hanya bertanya pada Marvel saja.
"Tentu saja, Sumpahku adalah Membawa Ratuku untuk datang di hari pemilihanku, sebagai Seorang Raja Salvador yang sah." Kata Marvel dengan suara yang sangat sinis.
Oh.. aku tau sekarang, sepertinya wanita itu dan Marvel tidak punya hubungan baik. pantas saja batinku langsung merasa tidak senang, ahh... apakah sekarang aku punya Kekuatan batin dengan Marvel? Ck! Lagi-lagi otakku berpikir yang tidak-tidak.
"Aku selalu suka Rasa percaya dirimu itu Marvel." Kata wanita itu lagi.
"Aku senang mendengar, bahwa kau memuji diriku saat ini. karena biasanya kau tidak akan pernah memuji." Marvel menjawab dengan nada angkuh.
Aku tau situasi saat ini sudah memanas, ohhhhh.. apakah Akan terjadi perdebatan? Kenapa aku malah senang sekali?
"Ayo kita masuk saja, jangan berbicara di depan pintu. sangat tidak baik." Raja Salvador berkata dengan cepat, membuat Marvel terdengar Menghela nafasnya lelah.
"Aku perkenalkan Lebih dulu Ratuku pada kalian, namanya Eleonore Victorine." Marvel menghentikan langkah kaki ayahnya sendiri, membuatku jadi merasa tidak enak hati sekarang.
"Aku sudah tau." Kata Raja Salvador, Ah.. sakit sekali! kau tau bagaimana rasanya saat seorang ayah sendiri berkata sangat dingin pada anaknya? maksudku, Setidaknya dia berkata sesuatu yang baik padaku atau pada Marvel.
Setidaknya katakan, Senang bertemu denganmu Eleonore. Itu lebih baik, Daripada dia berkata dengan sangat cepat Bahwa dia sudah tau aku.. ckckckck.. apakah ini sopan santun orang-orang kaya seperti Keluarga mereka?
Aku Melihat Marvel yang sudah menggenggam tangannya dengan sangat erat, lalu melihat ke-empat orang di depannya itu langsung melangkah masuk ke dalam. Sedangkan disini Marvel dan ibunya masih berdiri dengan wajah yang begitu aneh.
"Jangan di pikirkan Nak, kau tau bagaimana Daddymu." Kata Ibunya Marvel.. "Hai Ele, aku ibu Marvel.. Kau bisa panggil aku Mommy Arsi atau Mommy saja. terserah kau Nak, Ayo kita masuk ke dalam." Ibu Arsinoe mengandeng tanganku dan tangan Marvel secara bersamaan.