"Bisakah kau mengatakan sesuatu yang bisa membuatku mengerti?"
Ucap Erza yang benar-benar tidak berdaya dengan apa yang dikatakan Liona. Dia bahkan merasa linglung setelah mendengarnya.
"Seseorang akan membantumu selama kamu mau melakukan itu."
"WHO?"
"Aku tidak bisa memberitahumu sekarang."
"..."
"Apakah kau ingin minum anggur merah?"
"Tidak apa-apa, aku mau pulang saja."
"Apakah kamu benar-benar ingin pulang untuk menemani istrimu? Apa kau tidak ingin menemaniku?"
"Untuk yang ini ..."
Ucap Erza yang benar-benar terkejut dengan kata-kata Liona ini.
"Kenapa? Apa kau meminta yang lain? Aku memang hanya memiliki sebotol anggur merah."
Mendengar hal ini, Erza pun menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya. Dia bahkan mengobrol dengan Liona sampai pukul 9 malam. Awalnya, dia hanya datang kesini untuk kelanjutan misinya di masa depan tapi ternyata Liona ini memang bukanlah orang yang mudah untuk diatasi. Semuanya bahkan cukup menjadi rumit.