Sore harinya, hati Erza mulai merasakan perasaan yang cemas. Dia bahkan tidak pernah merasakan rasa yang secemas ini meskipun berkali-kali dia juga hampir terbunuh saat bertempur. Dulu, ketika dirinya berurusan dengan banyak hal, dia melakukannya sendiri. Meskipun jika ada sebuah tim, dia yang akan menjadi pemimpinnya. Ini bahkan menjadi pertama kalinya bagi Erza untuk melakukan sebuah rencana di belakang layar.
Sekarang, hati Erza pun merasa sangat gugup dan dia takut jika misinya ini akan gagal. Dia juga takut jika Satria dan yang lainnya dalam keadaan yang membahayakan. Tapi, Erza juga tidak ingin menghubungi mereka karena di kota ini, dia sangat dibutuhkan. Bahkan saat mereka pergi pun, itu merupakan sebuah taruhan bagi mereka sendiri. Apakah mereka bisa menyelamatkan diri mereka sendiri atau tidak. Nyawalah taruhan mereka.