Luca berlutut dan membungkukkan badannya dalam-dalam hingga dahinya hampir menyentuh lantai. Di hadapannya, terdapat lahan luas berisi batu-batu nisan yang berjejer dengan rapi. Batu-batu itu memiliki bentuk sepasang tanduk di atasnya dan nama pemilik kuburan itu terukir pada permukaan batu.
"Tuan…." Vasile ingin mencegah perbuatan ini tapi Luca hanya memberinya tatapan tajam dan menyerahkannya Liviu yang masih tertidur pulas.
'Aku minta maaf telah memilih hubungan dengan musuh kaum kita. Aku tidak layak disebut Kepala Kaum lagi…,' batin Luca tulus.
Vasile menatap keponakannya dengan sedih. Luca terlalu serius menghadapi hal ini. Padahal ia tidak perlu meminta maaf kepada para leluhur. Lagi pula, memiliki hubungan dengan siapa adalah hak masing-masing orang, itu yang dipikirkan Vasile.
Luca mengangkat kepalanya dan setelah beberapa saat memandangi makam-makam itu, ia kembali menundukkan kepalanya ke lantai.
Terima kasih untuk supportnya :)