บท 211: “Berani tak menuruti keinginan ku?”

Nathan dan Bian adalah perpaduan sempurna untuk menindas Devan. Jika pria jangkun yang penuh dengan kekuasaan itu melakukan cara pendekatan fisik yang membuat remaja mungil itu risih, maka berbeda halnya dengan Bian. Remaja cantik itu malah lebih parah lagi. Matanya yang selalu saja melirik tajam, tentu saja membuat Devan ketakutan.

Tanpa di mintai penjelasan sekalipun, Devan sudah mengetahui jika Bian sebenarnya sangat menyukai Nathan. Mungkin atas dasar pertemanan yang terlanjur terjalin, mereka akhirnya memutuskan untuk kembali tetap di posisi semula. Bisa saja karena itu, kan?

Ah, kenapa sekarang Devan malah menyambung perkara padanya? Nathan yang mendekati Devan, apakah untuk membuat Bian menyerah pada cintanya? Apakah Nathan memang merencanakan hal seperti itu?

Menarik Devan untuk menjadi kekasih Nathan, bukankah akan sangat keterlaluan jika penguasa itu memilih jalan memukul mundur seseorang dengan cara membuat kemesraan dengan yang lain?