Mencari pendamping buatku memang sulit di temukan, tapi sosok perempuan yang selama ini aku cari sudah ada. Sayangnya harus bersaing sama sahabat sendiri tak masalah sih, paling penting persaingan tetap sportif. Tidak perlu melakukan kecurangan yang pernah kualami di masa lampau, seharusnya itu semua enggak bakal terjadi kalau dia bersikeras melakukan kecurangan.
Setelah berpikir cukup panjang mengenai perempuan tersebut, kemungkinan tak bisa berbohong keadaan hatinya. Sebenarnya, hatinya sudah melengkat bahwasanya sukanya kepadaku. Tapi berhubung ada ancaman dari seseorang lelaki, aku tidak bisa menyebutkan namanya karena sudah janji. Kalau mengenai keseriusan sih, akulah orang pertama untuk melamar dia.