Pagi ini Marsha dan Boy sedang berada di perjalanan menuju ke sebuah tempat pelatihan dimana Boy akan mulai berlatih bermain bola. Mereka duduk di bagian mobil belakang dengan seorang sopir yang mengendarai mobil di depan. Marsha melirik kepada Boy yang sedang menikmati pemandangan dari jendela kaca di sebelahnya. Tatapannya tampak kosong, seakan Boy sedang memikirkan sesuatu yang sulit.
Marsha juga tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Sebelumnya di mansion tadi pun Boy terlihat lebih pendiam dari biasanya. Ia hanya membalas dengan senyum menggemaskan yang sudah menjadi khas seorang Boy Siano. Apa Boy merindukan pamannya? Tapi itu tidak mungkinkan?
"Boy?"
Boy diam, ia belum sadar jika Marsha memanggilnya.
"Boy Siano?"
"Ya?" Sahutnya ketika sadar Marsha memanggilnya.
"Something wrong with you?" Tanya Marsha yang menatap Boy dengan heran.
Boy menggelengkan kepalanya.
"Lalu kenapa kau terlihat tidak bersemangat?"