(Choon-Hee POV)
aku menangis sebal setelah mengakhiri panggilan telepon dengan Edwards, tadinya aku baik-baik saja. Tapi mood di hatiku mendadak buruk dan sepertinya aku ingin sekali menangis kencang dan memukul pundak Edwards yang senang sekali mempermainkan hatiku. apa-apaan dia itu? menelpon tanpa meminta maaf sama sekali, padahal dia membuat hatiku sakit kemarin. lelaki itu benar-benar, terlihat tidak merasa bersalah sama sekali. ingin rasanya aku memukul wajahnya agar tidak terlihat tampan lagi.
Aku menghela nafas, lalu mulai merebahkan tubuh di atas tempat tidur. mataku menatap langit-langit kamar, masih sambil mengelus perutku yang memang masih sangat rata.
Di balik lamunan yang aku rasakan saat ini, satu dentingan pesan membuatku melihat ke arah layar.
Satu pesan yang di berikan oleh Edward.
[Lima menit lagi aku sampai di Mansion Keluargamu, tolong turun dan berjalan ke arah taman belakang. aku akan menunggu Disana, Pastikan tidak ada yang melihat kita.]