บท 222: Kepergian Nala

Denis masih bersama Nala diruang tunggu. Mereka menunggu kedua orangtua yang entah dimana. Ia masih duduk disamping Nala yang tetap bertahan dikursi roda.

"Kenapa tidak pernah menemuiku setelah kejadian itu?" tanya Nala sembari menatap sekilas pada Denis.

"Bukannya kamu tahu alasannya?" jawab Denis sembari mengusap sayang tangan Nala yang masih digenggamnya.

"Kenapa tidak menjelaskan padaku secara langsung?" Nala sangat penasaran akan alasan Denis tetap diam meskipun tahu masalah ini merugikan dirinya sendiri.

"Yang mana?"

Nala berdecak kesal mendengar hal itu. Denis sekarang memang berbeda dengan yang sebelumnya. "Jangan bercanda," jawabnya sembari memutar bola matanya malas membuat Denis terkekeh pelan.