Betapa terkejutnya Malikha saat ternyata ia tak hanya dibawa keluar dari rumah pondok yang seperti rumah penyihir itu, namun juga mengunjungi sebuah rumah mewah yang ternyata ada di tengah perkebunan yang luas.
"Ini villa siapa?" tanya Malikha dengan polosnya. Aidan hanya menaikkan ujung bibirnya dengan ekspresi angkuh.
"Villa ini milikku!" jawab Aidan dengan santai dan sedikit menaikkan dagunya. Malikha lantas menoleh dengan ekspresi tidak percaya. Kini ia baru menyadari jika Aidan ternyata mengerjainya selama ini. Malikha makin tak percaya Aidan benar-benar tega membiarkannya dua hari tinggal di rumah pondok dan menyuruh membersihkannya.
"Jadi kamu sengaja membuatku tinggal di pondok itu!" ujar Malikha protes dengan nada tinggi dan raut wajah begitu kesal.
"Memangnya kenapa? Kamu tidak suka?" balas Aidan dengan gaya sedikit mencibir.