"Jadilah kekasihku, Malikha," bisik Aidan kemudian. Aidan perlahan mendekat dan mulai perlahan memegang pipi Malikha. Bibirnya semakin dekat untuk mengecup lembut bibir cantik Malikha perlahan.
Aidan tak menahan perasaannya. Ia mengulum dengan lembut dan penuh perasaan bibir Malikha seperti es krim sorbet yang lembut. Aidan tak ingin memperlakukan kasar sama sekali. Setidaknya untuk sekali, ia bisa menikmati rasa yang muncul dari dalam hatinya begitu saja.
Ciuman itu adalah yang pertama kali diberikan Aidan pada Malikha selama mereka saling mengenal. Baik ketika dulu maupun ketika sekarang saat hanya Aidan yang mengenali Malikha. Aidan sebenarnya tak berencana sejauh itu ingin mencium bibir Malikha, tapi ia tak bisa menahan perasaannya.