Tubuh letih Bryan rasanya tak lagi terasa saat tau bahwa Nisa sedang membuatkannya makan malam. Ia tak berendam lama karena tak sabar ingin merasakan masakan Nisa lagi. Selain juga karena perutnya sudah keroncongan minta diisi. Dengan langkah sedikit gugup, rambut masih sedikit basah dan sudah mengganti baju, ia mendekat dan duduk di meja makan kecil dekat dapur.
Bryan menunggu dengan manis Nisa yang tengah menyajikan makanan di atas piring makan. Tak lama Nisa membawa dua porsi makanan yang sudah membuat air liur Bryan hampir menetes.
Kepulan nasi goreng seafood yang panas dan kuetiaw goreng kesukaan Bryan yang penuh sayuran hijau, membuat mata Bryan benar-benar membesar.
"Wah, wow... ini pasti enak banget!" sahut Bryan begitu ngiler dan antusias pada makanan di depannya. Sambil tersenyum, Nisa meletakkan peralatan makan seperti sendok garpu dan sumpit. Baru Bryan ingin membuka mulutnya, ia lalu menoleh pada Nisa yang kemudian duduk di dekatnya.