Melihat ketiga anak Greenan yang menggemaskan itu, Emmelyn sekarang menyadari bahwa ia tidak akan pernah bisa meninggalkan anak-anaknya sendiri, apa pun yang terjadi.
Pagi ini terasa seperti pencerahan bagi Emmelyn. Hatinya sangat tersentuh. Ia bisa melihat betapa Lily sangat mencintai anak-anaknya dan jauh di dalam lubuk hati Emmelyn ia berpikir bahwa dirinya juga pasti akan mencintai anak-anaknya.
Ia akan memandang mereka dengan penuh kekaguman, seperti apa yang Lily lakukan sekarang. Dan Emmelyn akan rela mengorbankan hidupnya demi anak-anaknya.
Emmelyn berjongkok dan menyentuh bahu anak laki-laki tertua. "Halo, namaku Bibi Emmelyn. Senang bertemu denganmu. Siapa namamu?"
"Namaku Louis Greenan," kata anak laki-laki itu dengan senyum malu-malu.
"Oh... Louis Greenan. Kau benar-benar anak yang pintar. Aku sangat menyukaimu," kata Emmelyn. Ia kemudian berpaling ke anak laki-laki yang lain dan menyapanya. "Dan siapa namamu, Sayang?"