***
Emmelyn diam saja di sepanjang perjalanan mereka keluar dari istana dalam menuju ke halaman istana dan keretanya. Mars juga sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia memikirkan kata-kata Lady Preston tentang kemungkinan bahwa ia sudah bebas dari kutukan.
Bagaimana kalau ia memang sudah bebas dari kutukan itu? Apakah Mars benar-benar tidak ingin mengetahui yang sebenarnya?
"Selamat sore, Yang Mulia..." Sang pengemudi kereta membungkuk hormat ketika melihat Mars dan Emmelyn tiba di depan kereta yang diparkir di halaman istana.
Dengan sigap ia lalu membukakan pintu kereta untuk Emmelyn dan membantu gadis itu naik. Mars masih tampak melamun ketika pintu kereta ditutup dan sais naik ke atas kereta.
Emmelyn membuka tirai jendela dan menatap keluar, ke arah sang pangeran yang masih berdiri melamun di tempatnya. Dalam hati, Emmelyn bertanya-tanya, apa gerangan yang sedang dipikirkan pria itu.