Bagaimana jadinya jika manusia paling heboh di satukan dengan manusia paling rusuh? Ambyar? Itu sudah pasti akan mengguncang kedamaian bumi yang tidak hakiki.
Seperti saat ini, sekarang hari Sabtu. Sekolah Navy libur. Seperti biasa jika weekend datang maka agenda Navy adalah Rebahan, ngemil, nonton drakor, stalkerin Idol, makan, berak, mandi, dan Rebahan lagi.
Contohnya sekarang. Setelah menunaikan ibadah sholat Shubuh. Navy tidur lagi, tentu saja karena Weekend. Lalu bangun-bangun angka jarum pendek di jam yang menempel mulus di dindingnya sudah menunjukan angka 11:30.
Dan setelah Bangun tentu saja, dia langsung mandi, menata penampilan secuamik mungkin biar banyak anak gadis orang yang meliriknya. Terus setelah selesai, ia menyiapkan cemilan yang terdiri dari chiki-chiki, cookies, permen, kemudian laptop dan handphone diatas kasur untuk menunjang kegiatan yang tidak pernah absen di hari weekendnya Nanti. Lalu, setelah memastikan semuanya beres aman dan terkendali. Navy pun turun ke bawah untuk menjalankan sarapan siangnya.
Sesampainya dia di ruang makan, kepalanya celingukan kekanan-kekiri. Merasa ada yang aneh. Tapi apa?.
Dan detik ke lima ia termenung memikirkan hal aneh apa yang tengah terjadi. Ia pun mengedikan bahunya tanda tidak peduli. Lalu mulai membuka tudung saji di atas meja makan. Lalu seketika pupil matanya melebar tatkala tidak menemukan apapun di atas meja makan. Sekedar sambal pun tidak ada!!.
"Demi sendal swallownya bang Gev... ehh.. sendal swallownya bang Gev kan udah di sebutin waktu itu. Ganti ahh.. jangan sendal swallow. lagi kaget nih gue." Monolog Navy sembari berancang-ancang menarik nafas dalam kemudian...
"DEMI SEMVAK BANG GAVIN YANG ADA SAKUNYA DI DEPAN DENGAN RENDA-RENDA DI SEKITAR BOLONGNYA. INI KENAPA MAKANAN GA ADA ANJAYY.. GUE LAPER. HAYATI LAPER. KEMBARAN JUNGKOOK HYUNG LAPER. PENGEN BOKER GITU. TAPI PERCUMA BOKER JUGA KALO DI PERUT GA ADA ISINYA. WOYY... WAHAI PARA PENGHUNI RUMAH YANG TIDAK ADA BAGUS-BAGUSNYA. KALIAN KEMANA?." Teriakan membahana Navy terdengar sampai sepenjuru Ruang makan. Teriakan melengking yang mampu membuat telinga yang mendengarnya berdenging.
Tak lama, setelah Navy menyelesaikan teriakan nya. Datanglah seorang laki-laki dengan balutan kaos putih bergaris-garis hitam dan celana training hitam. Melotot tajam ke arah adik bontotnya.
"Anjirr.. ngapain lo teriak nama gue hah?" Seloroh orang itu-yang merupakan kakak sulung Navy alias Gavin. Dengan tidak nyelow.
"Lagian gue kagak punya semvak yang ada saku sama rendanya anjay. Gue cuma punya semvak yang gambar upin-ipin doang." Lanjut Gavin tanpa tau malu. Bahkan tidak memperdulikan wajah adik bungsunya yang langsung cengo di tempat. Gila!! Gila!! Gila!! Kakak sulungnya memang Gila.
Navy berdesis ia memutar bola matanya malas. "Punya semvak upin-ipin aja Bangga. Gue dong, punya Semvak gambar Little Ponny." Navy tak mau kalah dengan Gavin, ia pun memeletkan lidahnya mengejek Gavin.
Gavin kembali melotot, namun tak lama tawanya membuncah seketika berbaur dengan udara di sekitar. "Ehh.. anjir. Lo punya Semvak gambar Little Ponny? Serius lo?." Tanya Gavin di tengah tawanya yang belum berhenti.
Navy yang semula kebingungan pun mengangguk pelan. "Iya? Emang kenapa? Iri ya karena ga punya Semvak selucu punya gue."
Gavin yang belum menghentikan tawanya, langsung mendelik seketika "enak aja." Sanggah Gavin cepat. "Ehh denger ya dek. Abang juga punya Semvak lucu. Bahkan Lebih lucu Dari punya lo."
"Oh ya gambar apa?."
"Putri Elsa sama putri Anna." Jawab Gavin tak lupa tangannya ia rentangkan dengan senyuman lebar.
Mulut Navy terbuka lebar, melihat ke antusiasaan Gavin saat menceritakan underwear gambar Frozen nya.
"Mana? Gue mau liat." Seru Navy setelahnya. Omong-omong ia itu pecinta Frozen. Apalagi putri Elsa yang cantiknya tiada tara. Rasa-rasanya Navy ingin sekali menghalalkannya. Tapi ia ingat, kalo Tzuyu dan Lisa adalah List calon masa depannya nanti.
Gavin menggeleng sebagai balasan "Ga bisa." Tolak Gavin keras.
"KENAPA?." Sewot Navy dengan nada tinggi. Tidak terima dong dia, niat hati ingin melihat mantan calon istrinya berakhir tidak jadi.
"Lagi gue pake." Jawab Gavin enteng yang langsung mengundang dengusan dari Navy.
"Oh ya bang. Bunda, Appa, Bang Gev, Bang Dam, Bang Dem sama Bang Vano kemana?." Tanya Navy ketika menyadari jika orang tua dan ke empat abangnya yang lain tidak tertangkap indra penglihatannya.
"Bunda sama Appa lagi ke rumah sakit nemuin om Vizan. Gevan ada kelas, Si Kembar identik lagi ngerjain tugas kelompok di rumah temen nya. Kalo si Vano lagi di rumahnya David." Jelas Gavin seraya menuangkan segelas air putih ke dalam gelas kemudian meminumnya hingga tandas.
"Terus Bunda ga nyiapin sarapan buat gue gitu?."
Pertanyaan Navy membuat Gavin terdiam. Ia mengingat-ngingat sebentar, sebelum akhirnya ia menepuk jidat pelan. "Oh ya gue lupa, kata Bunda. Bunda belum sempat bikin sarapan, kao mau sarapan bikin sendiri atau nggak makan di luar." Balas Gavin.
Navy mengerucutkan bibirnya kesal "gue lapar Bang. Terus ga bisa masak. Gimana dong?." Melas Navy yang membuat Gavin bergedik ngeri. Apakah Navy sedang melakukan aegyo padanya? Sungguh tidak ada gemas-gemasnya sama sekali!!!.
"Ya udah.. kita makan di luar. Ketoprak mang Firlan kayaknya enak tuh."
Binar di mata Navy terlihat begitu jelas, menandakan jika anak itu sangat bahagia dan menyanggupi ajakan Gavin.
"Yuk Bang.. Cacing di perut gue udah konser Euphoria nih." Sahut Navy menarik tangan Gavin keluar rumah.
Gavin yang di tarik oleh Navy hanya bisa pasrah, membiarkan sang Adik menariknya sampai pintu gerbang. "Pak Tatang aku sama Bang Gavin mau ke depan komplek, Bapak jangan lupa jaga rumah ya." Perintah Navy pada seorang laki-laki berseragam satpam.
Pak Tatang mengangguk sembari memberikan senyuman tipis pada anak majikan nya yang paling hyper.
"Iya Den." Balas Pak Tatang singkat yang diacungi jempol oleh Navy.
Lalu Gavin dan Navy pun berjalan beriringan menuju depan komplek dimana gerobak ketoprak mang Firlan selalu mangkal.
Setibanya disana, mereka pun langsung duduk di pojokan, kebetulan Warung mang Firlan sedang ramai pengunjung, maka dari itu untuk menghindari kebisingan mereka berdua memilih tempat duduk yang terletak paling pojok.
Lalu Gavin dan Navy pun berjalan beriringan menuju depan komplek dimana gerobak ketoprak mang Firlan selalu mangkal.
Setibanya disana, mereka pun langsung duduk di pojokan, kebetulan Warung mang Firlan sedang ramai pengunjung, maka dari itu untuk menghindari kebisingan mereka berdua memilih tempat duduk yang terletak paling pojok.
Gavin dan Navy sudah memesan, dan sekarang tinggal menunggu pesanan datang saja.
"Bang Gav." Panggil Navy pada Gavin yang kini fokus pada gadgetnya.
"Hmm." Gumam Gavin menjawab panggilan Navy.
****