Mengulas senyum tipis di bibirnya, setelah melepaskan dekapan dan kembali bertemu tatap. "Riasan mama akan luntur jika menangis seperti ini."
Jelas saja menjadi hal aneh jika secara tiba-tiba Nathan begitu melangkah penuh perhatian setelah mendengar kisah Rara. Namun masih dengan maksud untuk membuat sang mama beranjak menjauh dari memori kelamnya yang terputar ulang. Dengan nada bicaranya yang seakan begitu datar, membuat Rara yang mengerti sifat anaknya yang serupa gengsi tinggi dengannya itu terkikik geli.
"Hahaa... Percayalah, riasan natural tak sama dengan wanita sebaya ku yang begitu tebal," sahut Rara yang berubah santai seratus delapan puluh derajat dengan bahu yang terangkat ringan. Menuruti permintaan Nathan untuk tak lagi menunjukkan raut mengerikannya, dengan cepat di ambil solusi praktis dengan menepuk-nepuk pelan telapak tangannya di bekas aliran basah air mata kesedihan Rara sesaat lalu.