"Ahhh.... Nathan, hentikan!"
"Tidak, kau pasti akan terbujuk dengan pria brengsek ini."
Bugh
Bugh
Buggghh
Pria itu seakan tuli, tak sekali pun mau mendengarkan seorang wanita yang sedari tadi terus mencoba untuk memberikan peleraian. Serangan bertubi-tubi terus di lancarkan pada seorang musuh yang di anggap berbahaya. Rautnya bahkan sudah sangat memerah, di lingkupi amarah yang membuat sekujur tubuhnya panas. Lengannya sampai terus terkepal, memperlihatkan ototnya yang otomatis timbul sebagai kekuatan untuk menyerang.
Lisa sudah sangat kepayahan, keringat dingin dan ketakutan saat satu kondisi, ia tak bisa berbuat apa pun. Berdiri di batas terjauh, tubuhnya sampai bergetar dengan pandangannya yang sesekali di buang.
Ruang tamunya sudah sangat berantakan, perabotan miliknya yang sudah lapuk pun semakin ringsek saat berkali-kali Nathan membanting tubuh pria yang menemui itu.