"Tahu deh, atau jangan-jangan homo, hahaha. Sekretarisnya saja pak lian. Harusnya kan sekretaris itu cewek seksi yang mencerminkan sebuah perusahaan bergengsi." Perempuan satunya lagi menimpali sambil mengunyah permen karet dimulutnya.
Likha yang berdiri paling belakang menempel di dinding lift, tersenyum mendengarnya.
"Eh tapi kan pernah ada ya cewek cantik seksi yang dateng ke ruangannya. Sudah lama sih? Siapa gitu namanya …" Salah seorang dari karyawati yang semula diam, mulai nimbrung.
"Oh itu, kalau tidak salah namanya Grace. Tapi itu kan sudah lama. Sepertinya sejak dua atau tiga bulan yang lalu, lebih tepatnya lagi sejak pulang dari Italy, bos tidak pernah terlihat bawa perempuan ke ruangannya." Jawab perempuan yang menggenggam minuman.
"Oh, iya iya. Jangan-jangan di Italy, bos dapet cewek sana. Hahaha …"
"Bisa jadi …"
"Huft, andaikan aku yang jadi istrinya, disuruh berhenti kerja juga mau deh, hehe."