Dave terdiam memandang tubuh ringkih yang telah dia nodai pagi ini berkali-kali. Dimana jiwa liar dan buasnya yang biasa bersemayam? Dave sendiri tidak sadar kenapa dia harus mengikuti kemana Dian pergi, bahkan mengantarkannya ke kosan tempat dia menginap. Dave berjongkok menyamakan tinggi Dian yang sedang luruh menangis tersedu-sedu sambil berjongkok.
"Bagiku, perempuan itu seperti pakaian. Yang bisa aku pakai dan buang sesuka hatiku. Dan, banyak wanita yang bersedia dengan ikhlas menjadi teman tidurku. Jadi, harusnya kamu sangat beruntung bisa aku pilih hari ini. Huh!" Dave berdiri dan hendak pergi dari tempat itu.