suara bel pintu membuat arial harus memaksakan matanya untuk terbuka, rasanya ia ingin mengumpati orang yang tengah menganggu tidurnya, arial pun terbangun dan melirik kearah jam di meja nakasnya yang menunjukan pukul 7 pagi,
dia pun mengusap matanya menyingkirkan beberapa kotoran mata yang menempel dan mulai bangkit berjalan menuju pintu depan kemudian melihat di lubang pintu siapa yang memencet bel tidak sabaran seperti itu dan ia pun hanya menghela nafasnya, ia membuka pintu dan menatap orang tersebut dengan tatapan tidak suka
"ada apa? kenapa kau menatap ayahmu begitu sinisnya" ucap darius
arial memutar bola matanya dan membiarkan ayahnya masuk kedalam apartmentnya, lalu darius menaruh satu kotak krispy kreme beserta americano diatas meja "ayo kita sarapan bersama, sudah ku bawakan donat kesukaannmu" kata darius
"aneh sekali biasanya krispy kreme yang ku terima berisi berlian atau uang, tapi kini berisi donat sungguhan" sahut arial sembari menatap donat yang baru ia ambil lalu melahapnya
"tapi bukankah menyenangkan mendapatkan semua itu, lagi pula kalau kau kembali ke indonesia kau akan menjadi pemuda terkaya dengan semua hasil yang kau dapatkan selama ini"
"tidak mungkin untuk pergi dari pekerjaan ini, lagi pula kita belum menemukan dia yang selama ini kau cari, bukankah dendammu lebih penting dari pada kelangsungan hidup anakmu?" ucap arial sambil melirik sinis kearah ayahnya
darius hanya tersenyum tipis saat arial mengatakan hal itu, jujur saja ayah mana yang mau mengorbankan anaknya untuk hal seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, keadaan yang membuatnya harus seperti ini, lalu darius mengeluarkan ponselnya dan menunjukan sesuatu pada arial
"hari ini dia akan tiba di San Francisco dan akan menginap di Hilton, tugas mu mengambil data dari laptopnya yang berisi data pencucian uang yang ia lakukan, ada seseorang yang menginginkannya dan ia bisa menuntun kita menuju tujuan akhir kita" kata darius
arial melihat lekat-lekat orang tersebut "siapa dia?"
"Liam Kim, atau Kim Liam terserah pada mu mau memanggilnya siapa,dan ia adalah salah satu bandar narkoba dan agen pencucian uang yang cukup terkenal di dunia hitam korea, tidak usah di bunuh tapi membuatnya koma selama mungkin itu cukup, aku hanya membutuhkan datanya saja"
"imbalannya?"
"berlian dan cek 10jt Euro"
arial mengangguk setuju, "besok pagi salinan datanya akan aku taruh di tempat biasa"
"deal, hmm lalu bagaimana dengan calon menantuku apa dia baik-baik saja?" pertanyaan darius membuat arial mengerutkan alisnya
"sejak kapan kau perduli dengan hubungan asmaraku?"
"sepertinya dia gadis yang baik, jadi jaga baik-baik jangan sampai kau menyakitinya"
"hmm aku tau" arial pun langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri sedangkan darius pun masih melahap donat sembari menyalakan tv dan duduk santai di ruang tamu
tak lama setelah mandi arial pun bergegas mengambil ponselnya dan benar saja ada 5 panggilan tak terjawab dari grietta, ia pun langsung menghubungi kembali kekasihnya itu
sedikit bincang-bincang pagi dengan menanyakan kabarnya pagi ini, sarapan apa dan masih banyak lagi, grietta mengajak arial untuk menginap di rumahnya malam ini, dan tanpa pikir panjang arial juga mengiyakan ajakan grietta, lalu tentang pekerjaannya, arial sudah mempunyai planning tentang itu, hampir setengah jam mereka berbincang dan grietta memutuskan panggilan tersebut karena ia harus mengemasi beberapa pakaiannya
kemudian arial mulai mengenakan pakaiannya, dan berjalan menuju ruang tv dan mendapati ayahnya tengah tertawa karena menonton tom and jerry, arial hanya menggelengkan kepalanya, sungguh ia yang tak habis pikir apakah ayahnya tidak sadar kalau usianya kini sudah hampir kepala lima?
"pukul berapa si liam-liam itu tiba???" tanya arial yang membuat darius langsung menoleh kearahnya
"sekitar pukul 10 pagi ini, dia akan pergi ke beberapa tempat salah satunya bar midtown untuk mengambil beberapa kantung uang miliknya" jawab darius
"sekitar pukul berapa ia akan kembali ke hotel?"
"pada saat sebelum malam, ia adalah orang yang disiplin tentang istirahat, jadi bisa di pastikan ia akan tidur sekitar pukul 10 malam"
arial mengangguk "akan ku selesaikan sebelum makan malam, aku harus meginap di tempat grietta malam ini, besok siang ia sudah berangkat kembali ke indonesia"
"baiklah kalau begitu besok setelah mengantar grietta saja kau taruh salinannya di tempat biasa, kali ini akan ku beri kompensasi" ucap darius yang kembali memfokuskan pandangannya pada layar televisi
arial pun kembali ke kamarnya dan mulai bersiap-siap untuk pekerjaannya kali ini,
ia pun membuka brankas miliknya yang dia taruh di belakang walking klosetnya lalu ia mengeluarkan beberapa senjata api jenis pistol dan beberapa peluru, juga sedikit bubuk sianida, karena misinya kali ini tidak membunuh, hanya saja ia harus tetap waspada dengan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin akan terjadi
ia memasukan barang-barang tersebut kedalam tas dan mulai berisiap dengan pakaian serba hitam juga sarung tangan, dan pakaian ganti untuk ke rumah grietta malam ini
arial pun selesai dengan persiapannya dan langsung menemui ayahnya yang masih sibuk dengan kartun yang juga favoritnya itu,
"berikan aku foto liam kim itu, aku akan ke bandara dan mulai mengikutinya" ucap arial
darius pun mengambil ponselnya dan mengirim foto tersebut melalui messanger "bolehkah aku disini saja, mungkin akan ku suruh rena dan ibumu menyusul kemari lagi pula aprtmentmu cukup nyaman ketimbang rumah yang ku tinggali, terlalu suram suasananya"
"terserah padamu saja, kalau ia nanti rena dan ibu datang tolong jangan katakan apapun tentang grietta, aku akan mengatakannya sendiri nanti pada ibu" arial pun meninggalkan darius dan langsung pergi ke basement apartementnya,
ia memilih mobil Ford Fusion berwarna hitam miliknya, lalu ia pun masuk kedalam mobil dan menaruh tasnya di kursi belakang,
arial melajukan mobilnya cukup cepat karena ini sudah pukul setengah sembilan pagi, otomatis waktu yang tersisa hanya satu setengah jam, dan beruntung jalanan hari ini tidak macet jadi mobilnya benar-benar bisa melaju cepat
sekitar 45 menit perjalanan yang ia tempuh untuk sampai di bandara dan kini waktu sudah menunjukan pukul setengah sepuluh kurang, dan ia bergegas menuju pintu kedatangan sembari melihat jadwal pesawat yang di tumpangi targetnya,
matanya menatap santai tapi fokus setelah diumumkan bahwa pesawat dari korea selatan mendarat di bandara san francisco, dilihatnya siapa pun yang keluar melalui pintu kedatangan
dan kini pandangannya tertuju pada satu orang dengan 2 pengawal yang berada di belakangnya, ia pun menuju kearah seseorang yang mungkin saja supir atau orang suruhan salah satu anggota mereka disini untuk menjemput liam
arial pun bergegas mengambil mobilnya sembari mengingat plat nomer mobil yang menjemput liam kim, dan mulai mengikutinya,
dan mereka pun sampai di pemberhentian pertama yaitu salah satu restoran cepat saji, mereka meninggalkan mobil tersebut, lalu arial pun turun dari mobilnya dan pergi menuju mobil yang mereka tumpangi tadi, berakting seolah menjatuhkan sesuatu arial pun langsung menempelkan alat pelacak di bagian bawah mobilnya dan seketika lokasinya langsung muncul di ponsel pintarnya
kemudian ia pun mulai mengamati mereka yang sedang menikmati makanan yang sudah tersaji, hampir setengah jam mereka berada disana dak akhirnya mereka kembali ke mobil dan mulai berkendara lagi, akan tetapi arial masih diam saat mobil yang di tumpangi liam meninggalkan area parkir, selang 15 menit baru ia mengikutinya dengan modal Gps yang sudah terpasang di mobil liam
seharian ia mengikuti liam dan berakhir di hilton hotel,arial telah sampai terlebih dahulu dan ia melihat liam memsuki lobi hotel dan anak buahnya tengah melakukan check in, arial pun mendekat kearah receptionist dan bertanya di mana letak restoran mereka, sembari menguping kamar mana yang akan di tempati oleh liam,
setelah ia mendapat cukup informasi ia pun langsung menuju ke arah lantai 6 tempat liam menginap,
arial sampai terlebih dahulu dan menunggu di di area gudang yang terdapat disana, lalu ia melihat rombongan liam sampai di lantai tersebut arial mengamati kamar mana yang di tempati liam, setelah itu ia melihat pengawalnya berjaga di depan pintu
"mereka menyulitkan saja" gumam arial,
ia masih menunggu kesempatan hampir satu jam ia menunggu dan ia melihat pegawai hotel membawa beberapa makanan, setelah itu ia memutuskan untuk berbasa basi untuk memesan makanan dan tidak lupa ia juga bertanya makanan itu untuk siapa, kebetulan lagi makanan itu untuk liam kim yang di kamar 675
seketika itu juga ia membekap pegawai hotel tersebut hingga pingsan, "i'm sorry" ucapnya sambil memindahlan tubuh pegawai tersebut ke dalam gudang dan menguncinya,
arial bergegas mengganti bajunya dengan baju pegawai hotel dan berjalan menuju kamar liam,
"service for Mr.kim" ucap arial
tapi tak lama ia mengeluarkan alat sengatan listrik dari kantungnya dan menyetrum salah satu pengawal dan memukul tengkuk pengawal satunya sampai mereka pingsan
"it's easy" ucap arial, lalu ia memencet bel dengan memposisikan salah satu pengwal liam di depan lubang pintu
liam pun membuka pintu dan arial langsung mendorong tubuh pengawal itu ke dalam mendabrak liam,
setelah itu liam bangkit dan ingin meghajar arial tapi dengan mudahnya arial menangkis setiap pukulan yang di berikan padanya
setelah itu mereka kembali menghajar satu sama lain, arial menendang perut liam membuat liam tersungkur, lalu liam kembali bangkit mensleding kaki arial yang membuatnya tersungkur juga,
arial sudah tidak tahan lagi, dengan cepat arial menahan tangan liam yang ingin memukul wajahnya, "you can hit anything but not my face!!" arial pun langsung memutar tangan liam dan memukul tengkuknya dan membuatnya pingsan, lalu arial terduduk menghela nafasnya, setelah itu ia menarik tubuh liam keatas kasur dan menyuntikan sianida yang ia siapkan,
setelah itu ia melancarkan misinya, dilihatnya laptop liam yang sudah terbukan dan sesegera mungkin ia memindahkan beberapa data yang ayahnya pinta, setelah selesai tidak lupa ia juga memindahkan tubuh pengawal liam, setelah itu ia meninggalkan kamar tersebut dan mengganti baju dengan yang tadi, tidak lupa ia menghubungi teman baikny untuk meretas cctv hilton dan menghapus rekaman hari ini
ia pun bergegas pergi dari hotel tersebut, dan berhenti di salah satu pombensin untuk membersihkan dirinya dan menganti baju yang sudah dia siapkan, lalu dilihatnya sudut bibri yang sedikit berdarah
"shit, pasti nanti diintrogasi lagi sama nyonya" ucap arial, lalu ia pun selesai dan pergi meninggalkan pom bensin tersebut dan menuju rumah grietta
sampai disana ternyata kekasihnya sudah ada di depan rumah dengan wajah yang cukup khawatir "arial, ya ampun kamu kok gak angkat telfon aku dan ini kenapa??" ucap grietta sembari mengusap ujung bibir arial
"sorry aku ketiduran tadi lalu tiba-tiba ingat kalau ada janji mau nginep disini, alhasil aku kepleset di kamar mandi gara-gara buru-buru, maaf ya cantik" kata arial yang tersenyum saat wajah kekasihnya khawatir
"ya udah, sini aku obatin di dalem, baru kita makan malam, mama sudah masak banyak buat kamu" grietta pun menarik arial masuk kedalam rumah dan arial hanya bisa menuruti perintah grietta
"maafkan aku ya griett, sekali lagi aku berbohong" batinnya...
— ตอนใหม่กำลังมาในเร็วๆ นี้ — เขียนรีวิว