ดาวน์โหลดแอป
61% RE: Creator God / Chapter 230: CH.230 Mengendap-Endap

บท 230: CH.230 Mengendap-Endap

Karena pada dasarnya ini tempat di mana para monster ada dan muncul, kami tidak sembarangan melangkahkan kaki kami. Untung saja monster pada dasarnya tidak mempunyai kepintaran yang tinggi selain untuk dipakai melindungi diri dan menangkap lawannya.

Dengan alasan ini, kami mengambil jarak juga sebisa mungkin harus lebih tinggi dari musuh. Tujuan kami bukan langsung membantai musuh, tetapi menyelidiki alasan dibalik semuanya ini. Bisa dibilang menjaga jarak ketinggian dengan monster-monster yang ada tidak akan menarik perhatian karena aku dan Shin tidak dalam pandangan mereka.

Mungkin kalau di antara para monster ada monster yang indera penciumannya tajam atau sudut pandangnya luas, itu bisa jadi merepotkan. Namun seharusnya monster-monster tipe seperti itu ada dalam jumlah yang sedikit dan terbilang menggerombol. Hanya monster lemah yang biasa punya kemampuan seperti ini.

"Shin, ke mana kita harus pergi? Tempat ini terlalu luas. Kurasa ini bukan hanya sekedar tempat, tetapi memang dunia.

"Tunggu, pada dasarnya memang ini dunia bukan? Kalau bukan kenapa para monster kabur ke sini sesuai teoriku?"

Eh benar juga sih, hahaha, aku saja ya yang masih berpikir ini bukan dunia ya? Ya sebenarnya karena aku belum melihat seluruh fakta yang ada, aku jadi belum menyimpulkan bahwa tempat ini adalah di dunia lain. Bukan kebiasaanku menyimpulkan sesuatu sebelum mengetahui segalanya, karena bisa saja kalkulasiku salah karena hal itu.

Dibanding itu, aku rasa masih ada banyak hal yang harus diselidiki, tetapi kami tidak tahu harus mencari di mana. Kalau aku dan Shin menggunakan sihir, bisa saja kami terdeteksi dan akhirnya harus membunuh semua monster tanpa tahu kebenaran dibalik semua ini.

Lebih dari yang aku pikirkan barusan, klasifikasi monster yang kita ketahui dan pengetahuan dasar yang mendukung teori-teori yang ada mungkin tidak berlaku bagi monster-monster ini. Memang monster-monster yang ada tidak bisa beradaptasi dengan sihir milikku atau Shin, tetapi mereka bisa saja berevolusi dengan sendirinya. Lagipula soal evolusi karena sihir kami itu tidak mungkin, karena tidak pernah ada yang hidup dan lepas dari genggaman kami.

"Kau memang tidak bisa diremehkan ya Shin? Kurasa aku harus lebih banyak belajar tentang segala hal. Pengetahuan dasarku semakin lama semakin tumpul, aku harus mengasahnya lagi."

"Itu sangat penting, keberadaan pengetahuan dasar membuat kita sangat terbantu. Ngomong-ngomong aku kita akan berapa lama di sini, setidaknya kau membawa persediaan apa pun di kalungmu kan Sin?"

"…."

Kalau ngomong kenapa mendadak sekali sih Shin!? Lama-lama aku semakin kesal saja dengan anak yang satu ini, segala sesuatu harus seperti ini lho. Aku tahu aku memang dewa, juga hampir mahatahu, tetapi bukan berarti segala sesuatunya aku harus ketahui sialan. Sumpah aku kesal dengan Shin yang satu ini.

Memang sih aku dapat menyelesaikan masalah ini dengan sihir ciptaanku, tetapi seperti ucapanku tadi, sihir sebaiknya dihindari. Sekarang malahan Shin membuatku terpojok seperti ini tanpa ada solusi yang jelas untuk masalah ini.

"Kau tidak membawanya? Kukira itu sudah masuk dalam prediksimu, ternyata belum ya?"

"Kalau begitu kenapa tidak kau yang membawanya hah? Kenapa harus aku?"

"Tidak juga, aku kan hanya bertanya. Lagipula kalau memang kau tidak membawa, aku masih menyimpan makanan kering sebagian di ruangan sihirku tempat aku menyimpan segala macam barang yang tidak akan membusuk."

Cih, begitu juga masih tanya kepadaku, dasar memang dia ingin pamer seberapa dia mempersiapkan diri. Ngomong-ngomong berarti Shin sudah memahami konsep ruang dan waktu yang menjadi dasar sihir penyimpannya. Tidak buruk juga sebenarnya, asalkan sikapnya yang meledek aku secara tidak frontal itu hilang.

Ya sudahlah, untuk kali ini aku biarkan saja, berdebat pun hanya akan menambah masalah saja. Lagipula kami harus siaga dan berhati-hati sejak ke mana pun kami melangkah, ini adalah wilayah teritori para monster. Sekali kami berbuat salah, kerumunan monster akan dengan pasti.

"Hah~ ya sudahlah, yang penting kau membawa makanan Shin. Soal minum, aku punya botol pengisi mana dari kehidupanku sebelumnya, pakai itu saja cukup."

"Oi, oi, mana cukup minum pakai begituan. Kadar air dalam cairan mana itu terlalu sedikit."

"Cerewet kau! Ngajak berantemkah kau!?"

Padahal aku baru saja ingin membiarkan ini anak satu, tetapi kelakuannya, hiiih, pengen kujitak bener. Kapan coba aku bisa tenang tanpa gangguan Shin, susah sekali rasanya. Kalau bisa, pengen kubuat dia diam dan tidak bisa berbicara dengan sihirku, tetapi mana mungkin sejak sihir itu harus dihindari pemakaiannya.

"Sudah, sudah, berantem itu tidak ada baiknya. Kita kan sudah lagi menyelidiki semua yang terjadi dibalik kejadian portal dan munculnya para monster bukan?"

"Haishyah, aku males sekali bicara denganmu Shin. Namun ngomong-ngomong, aku tidak melihat monster sedari tadi, apakah kau melihatnya Shin?"

Lupakan sementara soal kesal dengan sikap Shin, aku menemukan keanehan karena para monster tidak ada sedari tadi menurut pandanganku. Seolah-olah para monster seperti menghilang entah dengan alasan apa di sekitar kami. Kalau saja ada lebih banyak informasi soal monster-monster ini, aku bisa mengidentifikasi apa yang sedang terjadi.

Juga lagipula IAI dan ELISBETH tak akan bekerja di sini selain mengumpulkan data untuk membuat kemungkinan dan kalkulasi prediksi. Berbeda dengan kasusku sebagai Rie yang data juga tersimpan dalam tubuhku untuk mereka akses, kacamata ini harus mengakses server untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Jadi kalau aku bertanya hal paling simpel pun, mereka tidak akan bisa menjawabnya.

"Benar juga, sejak tadi kau marah-marah berteriak kurasa tidak ada monster yang datang, aneh sekali."

"Bisa tidak kau tidak mengkaitkannya denganku?"

Sudah ah, semakin kuteladeni semakin menjadi-jadi ini anak satu. Kalau begitu seharusnya sihir aku bisa gunakan tanpa masalah bukan. Bukan sihir perusak, tetapi sihir untuk membuatku terbang mengamati dari atas. Mungkin kalau aku melihat dari atas, aku bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini dan kaitannya dengan portal.

"Kalau begitu sihir tidak masalah bukan?"

"Aku juga berpikir seperti itu. Apa sebaiknya kita menggunakannya? Jujur aku masih tidak yakin soal memakai sihir di tempat ini. Sebisa mungkin aku ingin menghindarinya walau sihir yang paling simpel pun."

"Tunggu, tunggu. Bukankah sihir itu berkaitan dengan mana? Kalau begitu mana yang mana yang kita pakai? Mana tubuh kita atau mana dunia ini?"

"Bukankah itu pasti, tentu saja mana tubuh ki-"

Kurasa aku mengerti apa yang ingin disampaikan oleh Shin. Sihir itu berkaitan dengan mana, mana penggunanya, artinya mana harus selalu ada untuk penggunanya menggunakan sihir. Karena mana selalu ada, artinya… monster-monster ini bukan menghilang, tetapi kabur dari mana kami. Kemungkinan besar mereka sudah bisa mendeteksi mana kami sejak kami datang.

Namun itu membuatku berpikir lebih jauh, kenapa mereka pergi bukan mendatangi kami? Seharusnya mereka tahu ini teritori mereka walau mereka tidak punya akal. Monster masih bisa disederajatkan dengan hewan yang punya sifat teritorial. Anehnya, bukannya mengusir, malah mereka yang menyingkir.

"Kau mengerti maksudku bukan?"

"Benar juga, kenapa aku tidak terpikir dari awal ya? Kalau begitu tidak pakai sihir pun tidak akan ada bedanya."

"Saatnya mengerahkan semua sihir yang kita miliki untuk mencari."

Niatnya sebenarnya kami diam-diam mengamati dari jauh, tetapi kalau sejak awal masalahnya adalah mana kami bukan sihir, sama saja bohong. Saatnya menggunakan semua kemampuanku yang kutahan sejak tadi untuk mengeluarkannya.

Pertama, tentu saja mencari keberadaan para monster. Untuk mencari yang diluar indeks katalog monster-monster yang kuketahui, aku menggunakan sihir pencari panas. Dua teknik ini sangat menolongku untuk melihat ke mana para monster kabur dari kami dan di mana tempat perkumpulan mereka.

"Jauhnya… kurasa sejak tadi kita membuang waktu mengendap-endap sampai memberikan waktu sebanyak ini untuk mereka kabur."

"Kamu sih Sin, teriak-teriak tadi."

"Masih saja kau ingin membahasnya!?"

Entah kenapa Shin jadi sangat pintar untuk memancing emosi orang. Hebat, hebat, satu lagi kemampuan Shin yang super tidak berguna. Ingin kusumpel itu mulutnya dengan roti atau apa saja yang muat untuk dijejelkan ke mulutnya. Tidak bisa ini anak diam sedetik saja.

Kembali ke pembahasan utama, kalau mereka kabur dari kami terlalu jauh, itu tidak masalah sejak kami bisa mengejar mereka tanpa halangan dengan terbang. Namun dibanding itu aku lebih ingin menekan mana kami supaya para monster tidak kabur dari kami. Bisa repot kalau mereka menyadari mana kami dan lari tambah jauh atau melawan balik.

Untung sekarang kami masih menunggu dan mengamati pergerakan para monster. Kalau ada yang aneh sedikit, atau yang seperti berkumpul dan terkonsentrasi di satu tempat, itu tanda bahaya. Mungkin saja ada monster yang sudah berevolusi beberapa kali dan punya otak untuk membuat strategi, jadi aku dan Shin harus berhati-hati.

"Sin, seharusnya di sini sihir kita bisa dilakukan bukan?"

"Tentu saja, aku baru saja melakukan sihir."

"Tanpa batasan?"

"Tidak ada sama sekali."

"Berarti aman, sihir teleportasi pun bisa digunakan."

Oh ya, kalau sihir teleportasi bisa digunakan, asalkan aku tahu titik koordinat tempat ini secara detail di peta luar angkasa mendetail, semuanya jadi mudah. Tidak perlu menunggu portal terbuka dan monster datang, lalu kami menghajar dan menyisakan beberapa untuk tetap membuat portalnya terbuka, kami bisa saja teleportasi langsung.

Mungkin ini terdengar sedikit aneh, tetapi kalau aku bisa menguasai sihir ruang seperti teleportasi seperti ini, aku bisa saja pergi ke mana saja. Karena sihir teleportasiku itu bekerja dengan mengetahui koordinat, ke tempat asal pun juga bisa, tetapi aku tidak tahu ke mana aku akan terlempar nantinya.

Dengan ini rute perjalananku dan Shin sudah bisa terselamatkan, kami bisa saja datang kapan pun kami mau dan selam kami bisa. Kurasa menunggu lebih jauh dan mencari tahu lebih jauh dari sini tampak sia-sia. Namanya juga dunia, butuh proses sebelum kami mampu mencari tahu apa yang terjadi dan di manakah pusat masalah itu berasal.

"Kalau begitu kita lebih baik pulang dulu untuk hari ini."

"Setuju, lebih baik begitu."


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C230
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ