Zalfa menarik Delvis sampai ke lobby. Jelas lelaki itu bertanya-tanya, tapi dia tahan. Sebelum Zalfa berhnti mengajaknya berjalan, sepeti ornag yang mengendap-endap.
"Itu handphonemu bunyi, angkat dulu," ujar Delvis. Dengan ini, dia berharap menemukan titik terang dibalik acara kucing-kucingan yang Zalfa lakukan.
"Iya Bang, maaf ya udah tarik-tarik Abang, tadi gimana sarapannya udah abis belum?" tanya Zalfa seakan lupa dengan sarapan milik Delvis yang bisa saja belum habis. Tapi keburu dia tinggal pergi, karena Zalfa menariknya.
"Angkat dulu teleponnya." Delvis berkata dnegan tegas. Tidka perduli lagi dengan sarapannya, lagipula sudah habis juga. Tapi, dia Tidka mau menjawab jika Zalfa tidak segera mengangkat panggilan telepon tersebut, Delvis beroikir mungkin yang menelponnya itu Azra, karena Zalfa terlihat sangat ketakutan, Delvis mengetahuinya. Karena jika Dewan, pasti Zalfa akan biasa-biasa saja. Tidak seperti ini.