บท 181: takdir

Aku terdiam membisu, memikirkan pernyataan ibuku tentang ku... Kenapa aku tetap jadi orang yang ia benci?

" rharha.. "

" riana.. "

" jangan ngelamun terus.. Aku udah bilang tadi jangan kesini. Kamu terus kekeuh pengen kesini. Aku gak mau lihat kamu kayak gini "

" maaf.. Tapi aku gak apa apa kok.. Aku cuma kaget aja. Ternyata tidak ada yang berubah itu saja "

" jangan jadi pikiran ya. Kamu bisa kok bahagia tanpa keluarga kamu "

" iya riana. Makasih ya.. "

" kita pulang kerumah dulu ya. Kamu bakal tetap kerja kan? "

" iya sekalian aku mau ngundurin diri "

" kenapa? "

" izzy yang nyuruh "

" hahaha oke oke. Kamu beneran baik baik aja kan? "

" iya .. Kamu bawel ih sama kayak izzy. Haha "

" aku cuma gak mau kamu jadi kepikiran hal yang gak penting "

Akupun sampai di rumah, kami berdua turun dari motor dan masuk kedalam rumah

Batinku sebenarnya sakit dan terluka, tapi aku harus kuat setegar karang di lautan.