บท 193: Perihal Keseriusan

Hari begitu cepat berlalu, ini sudah hari Sabtu dan Dira baru selesai makan malam bersama Rendra. Kakak beradik itu setiap hari jadi memakai jasa grabfood. Demi keamanan dan kenyamanan bersama. Kadang mereka berdua berdebat karena yang satu ingin ini, dan yang satu ingin itu. Tapi, ujung-ujungnya juga dibeli saja semuanya dan pasti sisa dan selalu Rendra yang bertugas menghangatkan agar bisa dimakan untuk sarapan.

Rendra dan Nadira cemderung order makanan berat untuk lauk, karena mereka sudah memasak nasi sendiri dengan magicom. Paling juga soto ayam, soto daging, sate ayam, dan aneka masakan rumah lainnya seperti sayur sup, sayur asem, dan lainnya.

Dira masuk ke dalam kamarnya sambil membawa segelas besar berisi jus jeruk yang dicampur dengan yogurt. Menyeruputnya sedikit, kemudian jemarinya mendial nomor kekasihnya. Kali ini dengan mode video call.

"Haaiii.." sapa Dira dengan senyuman manisnya dan melambaikan tangan pada Abim yang terlihat rapi dan tersenyum.