ดาวน์โหลดแอป
13.79% Caffe Latte With Jae / Chapter 4: New Life pt III

บท 4: New Life pt III

Terdengar suara pintu terbuka, aku langsung menoleh dan melihat Jae membawa nampan berisikan makanan sepertinya.

"nihh ca ada nya bubur gapapa ya" katanya sambil meletakan nampannya diatas meja

"yaiyalah bang Je dirumah sakit emang bubur doang, gada yang lain" sahut Dandi yang masih asik memandangi ponakan nya

"caa gue suapin ya, lo kan belum bisa duduk" tawarnya, dan aku hanya mengangguk pelan.

Jae menyuapiku dengan sangat sabar karena aku kalau makan sangat lama, sudah hampir 5 sendok aku merasa kenyang

"udahan Je" kataku

"tapi kan caa baru makan dikit tadi" Jae protes

Aku hanya menatapnya dan sepertinya dia mengerti bahwa aku tidak mau debat. Akhirnya Jae mengembalikan nampannya. Aku memang menghindari berdebat dengannya, pasti aku akan nangis seperti biasanya jika berdebat dengannya. Aku benci diriku yang cengeng ini.

***

Kalian pasti sangat penasaran bagaimana aku dan Jae sampai bisa memiliki anak. Yap disini aku mau cerita, semua berawal saat kantor mengadakan outing di Jogja 9 bulan yang lalu.

Pada saat itu aku benar-benar sedang down dengan keadaan ku, ada project yang sangat besar yang harus aku kerjakan dengan divisiku yaitu tetang sydeny yang sudah aku ceritakan diawal. Aku memang sangat-sangat ingin ke sydey tapi aku kurang percaya diri karena pada saat itu Wira harus cuti 2 bulan untuk menjalani perawatan, di mengalami kecelakaan pada saat itu. Jadi divisiku berkurang satu, dan hal itulah yang sangat membebaniku. Tepat sehari sebelum berangkat ke Jogja, aku tidak sengaja melihat isi Feed instagram nya Reyhan

Hati ku langsung campur aduk antara senang atau sedih. Dia memposting foto nya dengan seorang wanita cantik. Aku senang akhirnya dia memiliki seseorang yang selalu ada disamping nya seperti permintaanku saat awal dia pindah kesana. Aku meminta Rey untuk mencari pacar disana agar dia tidak sepi dan sendiri, biar bagaimanapun dia pantas bahagia. Dan aku baru sadar sedih ku lebih banyak dibandingkan senang ku. aku menangis menatap layar ponsel ku. aku tidak tahu apa sebenarnya aku iklas atau tidak, yang pasti hatiku sangat sakit.

"caa belum balik?" Brian menapuk pundak ku pelan. Aku tahu dia melihatku menangis tadi saat menatap layar ponsel ku

"bri ngopi yuk" kataku

"okey kopi deket apart lo aja ye biar ga kemaleman nanti lo baliknya"

Brian memang satu-satu nya orang yang bisa ku andalkan saat ini. Aku membereskan meja kerjaku dan menyusul Brian yang menuju lift. Aku dan Brian berpapasan dengan mu Je saat di lift, aku hanya senyum ke arahmu

"eh Jae tumben balik malem gini" sapa Brian.

Iya Brian memang tidak ada sopan nya, Jae itukan atasan biar bagaimanapun. Aku sekilas melihat wajahnya sangat kusut tidak seperti biasanya

"pusing gue, lagi suntuk" katanya dengan nada pelan, mungkin Jae benar-benar suntuk, hey tapi kan besok akan liburan jadi timing sangat pas untuk healing kan.

"suntuk kenape lagi sih lu?" tanya Brian, aku hanya diam saja karena tidak mungkin kan aku tiba-tiba join dalam obrolan kalian.

"Alice dijodohin"

"sama anak teman nyokap nya" lanjutnya, aku bisa menebak Jae sedang kacau-kacaunya

"ehhh?" Brian kaget

"Bri, nongkrong lah" ajak Jae ke Brian

"gue mau ngopi sama Ica sih, mau gabung?" tawar Brian.

Hehh Bri aku tidak nyaman nanti nongkrong sama atasan, aku canggung bri. Tapi aku tidak berani mengatakan itu, tidak mungkin kan di depan Jae aku berkata seperti itu

"eh ini Ica PR ya?" kata Jae yang baru menyadari keberadaan ku mungkin

"eh iya pak.. eh kak… eh mas" jawab ku kikuk

Aku bisa mendengar Brian menertawakan ku

"sejak kapan sih ca lo se sopan ini?" Brian meledek ku dan aku menyubit pinggang nya

"panggil nama aja, selow gue belum setua itu" kata Jae santai

"oh okay" kataku

"kalian mau ngopi dimana?" tanyanya, aku engga menjawab biar Brian aja

"deket tempatnya dia, ada coffee shop punya temen dia sih" kata Brian sambil menunjuk ku

"ohh gue ikut gapapakan? Ga ganggu date kaliankan?" tanyanya.

Hampir saja aku mau berteriak di depan mu, hey aku dan Brian tidak pacaran.

"gaklah" Brian dengan santainya menjawab. Aku mencubit pinggangnya sekali lagi

"awww caa sakit" Brian merengek dan Jae melihat ke arah ku, yang bisa kulakukan hanyalah senyum di depannya. Aku masih canggung banget demi apapun.

Lift sudah sampai di basement, dan benar, Jae ikut aku nebeng di mobil Brian. Hari ini aku memang tidak bawa mobil karena sedang tidak mood. Aku tidak tahu kemana mobil Jae, yang Jelas Jae sudah duduk di jok penumpang, aku duduk di samping Brian

***

Caffe latte yang kupesan sampai duluan, karena aku tau Sandi pasti membuat pesananku terlebih dulu, Sandi ini teman kampusku yang kebetulan membuka coffeshop tepat di dekat apartku. Lalu pesanan Brian dan datang akhirnya sampai juga.

Aku memperhatikan Jae saat mengobrol dengan Brian, wah Jae dan Brian sangat akrab ya ternyata. Aku hanya sesekali tersenyum atau mengangguk di sela-sela obrolan mereka

.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 10 malem

"eh guys gue balik duluan deh ya, musti packing buat besok" pamit Jae

"eh iya gue sama ica juga balik deh" jawab Brian

"okay jangan sampe telat ya kalian"

"siap bos" Brian mengacungkan Jempol

***

Aku sedang memilih baju apa saja yang akan aku bawa ke Jogja selama 3 hari 2 malem. Aku memilih skirt ku yang belum sempat kupakai dari awal beli, maklum aku belum sempat untuk liburan karena proJect yang besar ini. Jadi aku membawa beberapa skirt yang ingin aku pakai.

Aku merapikan semua peralatanku di koper. Setelah selesai packing aku membuka kembali ponsel ku.

Imessage : Brian

Ca bsk mau bareng ga ke bandara?

Brian nge chat sejam yang lalu, Brian memang teman yang sangat bisa aku percaya karena dia selalu ada kapan pun aku membutuhkan nhya, berhubung dia belum memiliki pacar jadi katanya dia iklas aja kalo harus jadi babuku hahaha lucu memang Brian.

Imesaage : To Brian

Gak usah bri, Dandi bsk mau anter katanya

Aku berbohong, hahaha aku bahkan belum meminta Dandi untuk mengantarku besok, tapi aku yakin dia pasti mau kok. Aku tidak enak untuk merepotkan Brian, karena rumah kami tidak searah. Oh iya aku tinggal bareng dengan Dandi karena kampus nya dekat dengan apartku. Ada 3 kamar di unitku ini, satu punya ku yang satu punya Dandi dan yang satu untuk tamu atau untuk mama papah saat datang berkunjung.

Sudah jam 1 pagi dan aku belum tidur, oh tunggu kemana perginya Dandi, kenapa jam segini belum pulang ya. Biasa sih dia pulang telat tapi biasanya kasih kabar kalau dia pulang telat

Imessage : To my luv Dandi

Ndii dimana kok belum pulang?

Karena Dandi tidak membalas pesan ku, akhirnya aku tertidur, aku tahu dia baik-baik saja diluar sana, sebentar lagi pasti dia akan pulang. Mungkin saja HP lowbath kan. Yauda aku percaya dengan adik ku yang satu ini.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C4
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ