Ada satu hal yang membuatku banyak belajar dari segala pengalaman yang sudah terjadi padaku dewasa ini, bahwa hal yang lebih berbahaya dari sebuah racun adalah perkataan dan janji manis seorang laki-laki. Adam Liandra Kin adalah laki-laki yang dimaksudkan di sini. Setiap kalimat yang diucap olehnya terasa seperti angin segar yang berembus begitu saja. Hilang sudah selepas semuanya berlalu tanpa ada bekas dengan sinar sang surya yang menyengat menggantikan hawa sejuk itu. Rasanya tak aneh lagi jikalau sang kekasih tiba-tiba saja membatalkan makan siang mereka di kantin sekolah. Bagi Davira, semuanya mulai terasa begitu familiar untuknya.