บท 17: Chapter 16 : Lost The Crown

Hari penerimaan rapor.

Ralin menghentakkan kaki dengan kesal, menahan emosinya yang meluap-luap menghadapi hari ini. Sedari pagi ia uring-uringan, tak ingin pergi ke sekolah dan menyaksikan rilis ranking angkatannya. Seperti sebelum-sebelumnya, ia yakin akan menempati posisi paling bontot, sementara Yuga di puncak teratas. Yang tambah mengesalkan lagi adalah kehadiran kedua orangtuanya di sekolah atas undangan pihak sekolah. Apa lagi kalau bukan untuk menemani Yuga menerima penghargaan juara umum?

Ia ingin tenggelam saja di teluk Mangata. Serius.

Auditorium penuh. Para siswa duduk beralas karpet empuk. Karena bukan seremonial resmi seperti kenaikan kelas, pihak sekolah tak repot menyediakan kursi. Semuanya duduk berderet sesuai kelas. Ralin duduk bersama para sahabatnya. Ia berkali-kali menyentakkan bahunya, mengusir tangan Ranu yang merangkulnya.

“Ranu!” Jenny mendelik padanya, hanya dibalas dengan cium jauh yang membuat Jenny bergidik. “Sejak kapan lo jadi ganjen?”