"Dev..." Kata maxs yang menyadarkan Devano dari lamunannya dengan menepuk pundak Devano.
Devano tidak menjawab hanya melirik maxs saja.
"Dev...,aku tanya sama kamu. Kenapa ini bisa terjadi." Kata maxs yang kembali bertanya kepada Devano.
Lagi-lagi Devano tidak menjawab perkataan maxs dia masih saja fokus ke pintu kamar hulya yang tertutup rapat, sehingga maxs kesal karena di acuhkan oleh Devano dan akhirnya maxs memilih diam dan menatap ke pintu kamar hulya juga, hingga Ica yang memecahkan keheningan antara Devano dan maxs.
"Em...,tuan ini ramuannya." Kata Ica menyerahkan kepada Devano.
"Terimakasih." Kata Devano dengan wajah datar.
Devano pun mengetuk pintu kamar hulya dengan kuat sehingga mau tidak mau salah satu suster yang ikut menangani hulya keluar menanyakan kenapa ribut-ribut di luar.
"Kenapa." Kata susternya dengan sinis.
" Saya hanya ingin memberikan ramuan yang akan menghentikan darahnya menetes." Kata Devano dengan menyerahkan ramuannya ke suster.
hanya penulis biasa dan masih banyak kakurangan nya jangan lupa riview tekan tombol power stone dan bintang nya ya teman-teman^•^. selamat membaca semoga suka dengan ceritanya^^.
Bangka Belitung.
Desa pangkal niur,18 February 2021.
eka63_63