Salsha membeku dengan uacapnnya sendiri, tidak ada yang lebih serius dan mengerikan dari senyum miring kakaknya yang diberikan padanya.
"Kak, aku hanya bercanda," koreksi Salsha begitu kakaknya melihat ke arahnya dengan tatapan yang membuatnya ngeri.
"Hah? Kamu bercanda? Tapi wajahmu tidak menjelaskan seberapa kamu memgatakannya untuk bercanda, sayang," koreksi baik-baik Arta membuat Salsha menelan ludahnya sukar. Kali ini Salsa memilih terdiam dan menghela nafasnya berat.
"Apa yang kakak pikirkan? Aku tidak memikirkan hal yang berbahaya kali ini, aku menerima apa yang sedang terjadi dan dinikmati oleh Iqbal,"
"Jangan merusak hubungan Iqbal dengan pacarnya, jangan memaksakan sesuatu yang bukan milikku kak," minta Salsha dengan tatapan memohon seakan-akan dieinya berushaa memoerjelas jika Iqbal atau siapapun semuanya sama saja. "Apa kakak terlihat seperti itu?"
Salsha menganggukkan kepalanya pelan karena seringai dari kakaknya benar-benar membuat Salsha merinding.
Hemm... Membosankan kah? Maaf terlalu banyak privi...